Senin, 21 Oktober 2013

Masalah Keuangan AS Dari Kacamata Alan Greenspan

Mantan Gubernur Federal Reserve Alan Greenspan mengatakan bahwa krisis berulang kali di Amerika Serikat, yang menyebabkan negara tersebut nyaris terkena default, seharusnya dapat ditebak dengan mudah.

Greenspan mengatakan pada BBC bahwa dia tidak melihat situasi lain atas perkembangan di Washington saat ini. Menurutnya, kata kompromi masih akan sulit tercapai.

Greenspan menyatakan bahwa ia bersimpati pada tujuan ekonomi kelompok Tea Party, fraksi yang melawan kebijakan pemerintah selama pembahasan plafon utang. Akan tetapi di saat yang sama pria berusia 87 tahun tersebut mengatakan bahwa taktik kelompok tersebut tidak demokratis.

Menggunakan rekornya dalam The Fed, Greenspan membela badan federal tersebut atas kritik yang menyebutkan bahwa kebijakan kredit-ringan dan regulasi yang longgar telah memberi kontribusi yang substansial pada anjloknya finansial AS di tahun 2008. Pria yang pernah menjabat sebagai orang nomor satu The Fed untuk periode 1987-2006 ini juga menolak untuk mengkritik pasar keuangan derivatif.

Ia berkata: "Satu hal yang mengejutkanku adalah bukan hanya The Fed yang tak menyadari peristiwa (jatuhnya perekonomian Amerika Serikat) pada 15 September 2008, tetapi juga IMF dan JP Morgan, yang telah memprediksi pertumbuhan ekonomi negara tiga hari sebelum krisis terjadi dan berlanjut hingga 2009 dan 2010."

Menurut Greenspan ada perbedaan antara gelembung-gelembung ekonomi, dan memprediksi kapan mereka akan meletus. Lebih lanjut, ia menolak bila dianggap tidak memberi peringatan yang jelas mengenai pasar finansial, yang terancam kehancuran akibat perkembangan ekonomi AS baru-baru ini.
Kekhawatiran Greenspan
Meski demikian, Greenspan mengatakan bahwa peringatannya harus diungkap dengan hati-hati agar tidak meresahkan pasar. Ia khawatir atas akibat dari peringatannya bila tidak disampaikan dengan tepat.

Mengenai perkembangan ekonomi di AS sendiri Greenspan, yang kini menjalankan bisnis konsultansi, mengkritik pertumbuhan "kapitalisme kroni" di negara tersebut. Menurutnya, kapitalisme kroni pada dasarnya adalah sebuah kondisi di mana pegawai pemerintah memberi bantuan pada pihak swasta sebagai balasan atas bantuan-bantuan politik yang diberikan.

Untuk mengetahui Prediksi bagaimana kelebihan forex Ikuti KELASNYA dan dapatkan PROFIT NYA




Jadwal Training : Sabtu 26 Oktober 2013

Biaya Training: Rp.1.500.000,- (Satu juta lima ratus ribu rupiah)
Informasi: Taofan 0896 6322 7261 / Maria 0852 8821 1275
Office: 021-6336348 / Fax: 021-6336204

0 komentar:

Posting Komentar