Kamis, 24 Oktober 2013

Inflasi Australia Melesat Jauh Dari Yang Diperkirakan

Laporan terbaru menujukan, data Inflasi di Australia melesat jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan sebesar 1.2% pada kuartal ketiga (Q3) 2013, dari 0.4% pada kuartal sebelumnya. Dilansir dari The West, Rabu (23/10/2013), data Australia datang seminggu setelah Selandia Baru, India dan China melaporkan inflasi berjalan lebih panas dari yang diperkirakan.
Tentu saja, tidak ada kemungkinan bahwa angka  ini akan mendorong RBA untuk menaikkan suku setelah jangka terakhir penurunan suku bunga.

Aussie melemah  versus  dollar AS,  seiring tumbangnya saham-saham China di tengah lonjakan suku bunga pasar uang, yang meredam optimisme investor terhadap prospek ekspor negeri kangguru.

Masashi Murata, analis mata uang pada Brown Brothers Harriman & Co. di Tokyo mengatakan, "Rally Aussie gagal berlanjut. Investor menjadi sensitif terhadap suku bunga pasar uang pada perekonomian terbesar di Asia karena sebelumnya mereka telah skeptis dengan sistem keuangan China."

Sementara Departemen Keuangan Australia menyatakan bahwa,  belanja pemerintah kemungkinan segera menyentuh pagu hutang nasional yang dipatok pada angka AU$300 miliar atau setara US$292 miliar pada bulan Desember. Tidak hanya itu, jumlah hutang keseluruhan diprediksi sampai pada level AU$400 miliar di akhir tahun nanti.

Untuk mengantisipasi adanya guncangan fiskal dan situasi darurat, pemerintah persemakmuran akan menaikkan batas hutang menjadi AU$500 miliar. Pemerintah sendiri diyakini hanya membutuhkan akses untuk berhutang senilai AU$40-60 miliar untuk tetap menjalankan operasionalnya tahun ini.

VIBIZ LEARNING
Untuk mengetahui Prediksi bagaimana kelebihan forex
Ikuti KELASNYA dan dapatkan PROFIT NYA




Jadwal Training : Sabtu 26 Oktober 2013

Biaya Training: Rp.1.500.000,- (Satu juta lima ratus ribu rupiah)
Informasi: Taofan 0896 6322 7261 / Maria 0852 8821 1275
Office: 021-6336348 / Fax: 021-6336204

0 komentar:

Posting Komentar