FOREX ACADEMY

Forex Education and Training For Successfull Trading and Be the Expert.

FOREX ACADEMY

Forex Education and Training For Successfull Trading and Be the Expert.

FOREX ACADEMY

Forex Education and Training For Successfull Trading and Be the Expert.

FOREX ACADEMY

Forex Education and Training For Successfull Trading and Be the Expert.

FOREX ACADEMY

Forex Education and Training For Successfull Trading and Be the Expert.

Kamis, 28 November 2013

Analisis Fundamental, Indeks Euro Retrace

Pada pergerakan forex sesi Asia siang hari ini (Kamis, 28 November 2013, 03:04:50 GMT), Euro secara umum menunjukkan pergerakan turun terhadap beberapa mata uang utama lainnya setelah dibuka pada 110.68 di awal perdagangan (00.00 GMT). Indeks mata uang tersebut telah turun sekitar -9 pips atau sekitar -0.08 % dan pada saat berita ini diturunkan nilai bergulir terpantau berada pada 110.59.
Menjelang laporan dari European Central Bank (bank sentral Uni Eropa) yang dijadwalkan akan merilis data terkini mengenai jumlah uang beredar, Euro tampak mulai bergerak turun . Sejumlah ekonom menduga laporan yang akan diumumkan dapat menunjukkan perkembangan yang tidak terlalu menggembirakan.
Sejumlah ekonom memperkirakan bahwa indikator M3 Money Supply y/y dapat menunjukkan pertanda melambat dan diduga dapat turun ke angka 1.8% dari nilai pada periode sebelumnya yaitu 2.1%. Mata uang Euro terpantau bergerak turun kendati tipis merespon dini perkembangan tersebut.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan analisis fundamental harian valas Euro bahwa range normal indeks kurs Euro pada hari ini diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 110.38 dan level resistance pada kisaran 110.91.
Secara umum pada tinjauan pola major jangka panjang , indeks kurs Euro berada pola ascending triangle dan cenderung konsolidatif sepanjang tahun ini. Indikator-indikator teknikal menunjukkan momentum dan volatilitas yang stabil berada pada fase akhir bullish lemah.
Tinjauan pada pola minor menunjukkan bahwa indeks kurs Euro telah membentuk Rising Wedges. Indikator-indikator teknikal menunjukkan adanya pelemahan momentum dan memasuki fase akhir bullish minor.
(IY/JA/vbn)
Workshop SIMPRO

Kurs Pound Hari Ini, Laju Naik Agak Reda

Mata uang Poundsterling Inggris pada hari ini (Kamis, 28 November 2013, 03:16:37 GMT) secara umum terpantau melemah terhadap mata uang utama Yen Jepang. Pait GBPJPY dibuka pada 166.35 di awal perdagangan (00.00 GMT), mata uang tersebut telah turun sekitar -3 pips atau sekitar -0.02 % dan nilai bergulir tampak berada pada kisaran 166.32.
Nationwide Building Society (Inggris) dijadwalkan akan mengumumkan terakhir sektor perumahan dimana sejumlah ekonom menduga laporan yang akan diumumkan dapat menunjukkan perkembangan yang tidak terlalu menggembirakan.
Indikator fundamental ekonomi Nationwide HPI m/m diduga akan menunjukkan sinyalemen negatif dan diestimasi dapat turun ke angka 0.6% dari nilai periode lalu yaitu 1.0%. Poundsterling Inggris terpantau bergerak negatif merespon dini perkembangan tersebut.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan analisis fundamental forex harian kurs Pound bahwa range normal cross rate Pound/Yen pada hari ini diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 164.50 dan level resistance pada kisaran 167.30.
Secara umum pada tinjauan pola major jangka panjang, pair GBPJPY ini berada pada Channeling Up ditinjau sejak pertengahan tahun lalu. Indikator-indikator teknikal menunjukkan kenaikan momentum dan memasuki fase akhir fase konsolidasi
Tinjauan pada pola minor menunjukkan bahwa pair GBPJPY ini berada pada pola Channeling Up. Indikator-indikator teknikal menunjukkan adanya kenaikan momentum dan nampak berada pada fase akhir pola bullish.
(IY/JA/vbn)

Workshop SIMPRO

Aussie Rebound Akibat Kenaikan Pengeluaran Modal Bisnis di Q3

Pada perdagangan hari ini mata uang aussie terpantau mengalami kenaikan yang cukup signifikan terhadap dollar AS (28/11). Aussie menguat setelah rilis data dari Australia menunjukkan bahwa investasi bisnis secara tidak terduga mengalami kenaikan di kuartal ketiga lalu. Pengeluaran modal di sektor pertambangan dan manufaktur mengalami kenaikan sehingga mendorong sentiment positif dari para investor.
Pengeluaran untuk modal perusahaan-perusahaan di Australia mengalami peningkatan sebesar 3.6 persen di kuartal ketiga dibandingkan dengan kuartal kedua. Kenaikan ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan yang terjadi di kuartal kedua dari kuartal pertama, yaitu sebesar 1.6 persen. Kenaikan tersebut juga berada di luar dugaan sebab sebelumnya diekspektasi justru terjadi penurunan sebesar 1.2 persen.
RBA telah menurunkan tingkat suku bunga acuan mencapai rekor terendah di 2.5 persen seiring dengan upayanya untuk menyeimbangkan ulang pertumbuhan dari investasi di pertambangan yang sudah jenuh menuju industri lain seperti manufaktur, konstruksi perumahan dan jasa.
Hari ini aussie tampak mengalami kenaikan yang signifikan dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan dini hari tadi. Aussie terpantau berada di level 0.9124 dollar, menguat dari level penutupan di 0.9078 dollar.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan aussie terhadap dollar pada perdagangan hari ini akan cenderung masih berada di teritori positif. Untuk hari ini mata uang Australia tersebut diperkirakan akan bergerak pada kisaran 0.9050 – 0.9160 dollar AS.
Workshop SIMPRO

Yen Sentuh 6 Bulan Terendah terhadap Dollar Akibat Sinyal Pemulihan Ekonomi AS

Pada sesi perdagangan di Asia hari ini nilai tukar yen tampak sempat mengalami penurunan tajam hingga mencapai posisi paling rendah dalam dalam enam bulan belakangan (28/11). Melemahnya yen tersebut merupakan imbas dari sinyal membaiknya kondisi ekonomi di Amerika Serikat. Hal tersebut mengakibatkan mata uang dari AS cenderung bergerak menguat terhadap rival dari Jepang.
Yen sebagai mata uang safe haven cenderung dicari saat kondisi ekonomi global memburuk. Jika situasi ekonomi mulai membaik, mata uang safe haven akan ditinggalkan karena investor lebih memilih untuk mencari instrument investasi yang menghasilkan imbal hasil yang lebih tinggi.
Beberapa data yang dirilis dari Amerika Serikat menunjukkan kondisi yang positif. Tadi malam data klaim pengangguran pekan lalu mengalami penurunan sebesar 10,000 menjadi 316,000 dari pekan sebelumnya.
Hari ini yen terpantau berada pada posisi 102.04 per dollar AS. Yen sempat mengalami penurunan hingga ke level 102.28 per dollar yang merupakan posisi paling tinggi sejak tanggal 29 Mei lalu. Pada penutupan perdagangan dini hari tadi yen berada di level 102.16 per dollar AS.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan yen terhadap dollar pada perdagangan hari ini akan cenderung masih berada di teritori positif. Untuk hari ini mata uang Jepang tersebut diperkirakan akan bergerak pada kisaran 101.80 – 102.30 dollar AS.
Workshop SIMPRO

Rabu, 27 November 2013

Vibiz Weekly Sentiment Forex ; Ekonomi Inggris Menggeliat

GBP. BBA Mortgage Approvals  dilaporkan naik ke angka 42.8K , est. 45.2K prev. 43.2K
USD. Pending Home Sales m/m dilaporkan naik ke angka -0.6%, est. 2.2%, prev. -4.6%
GBP. Second Estimate GDP q/q  est. 0.8%, prev. 0.8%
USD. Unemployment Claims est.  331K , prev. 323K

Analisis Teknikal.
EURUSD.
vws eur
Euro menunjukkan pola Ascending Triangle.
Support kuat mingguan di 1.3346 dan
resistance kuat mingguan di 1.3710.
->Sentimen Vibiz = Bullish.


GBPUSD.
vws gbp
Pair GBPUSD berada pada pola Channelling Up.
Support kuat mingguan 1.6044 dan
resistance kuat mingguan di 1.6356.
->Sentimen Vibiz = Bullish.
Workshop SIMPRO

Laju Naik Dollar Tertahan Yen

Pada pergerakan forex dini hari ini ( 27 November ), Dollar AS secara umum menunjukkan pergerakan turun terhadap Yen Jepang setelah dibuka pada 101.367 di awal perdagangan (00.00 GMT). Pada pair USDJPY mata uang tersebut telah turun sekitar -14 pips atau sekitar -0.14 % dan pada saat berita ini diturunkan nilai bergulir terpantau berada pada 101.22.
Sentimen negatif terhadap Dollar AS nampak menguat setelah The Conference Board Inc. (AS) melaporkan kepada publik bahwa pada bulan November ini terdapat pelemahan keyakinan konsumen di Amerika Serikat.
Perkembangan tersebut ditunjukkan dengan adanya penurunan pada indikator fundamental CB Consumer Confidence yang melemah 70.4 dari nilai pada periode sebelumnya yaitu 72.4. Adanya laporan yang kurang menguntungkan tersebut menunjukkan kinerja yang lebih rendah dari estimasi sejumlah ekonom, yang memperkirakan hanya akan turun ke angka 72.2. Mata uang Dollar AS terpantau bergerak negatif merespon perkembangan tersebut.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan analisis fundamental forex harian Dollar AS bahwa range normal pergerakan Dollar AS/Yen Jepang pada hari ini diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 101.02 dan level resistance pada kisaran 101.80.
Workshop SIMPRO

Tema the Fed pada 2014: Tingkat Bunga Rendah yang Lebih Lama.

Debat mengenai kapan the Federal Reserve bisa memangkas pembelian obligasi memonopoli pembicaraan pasar tahun ini, tetapi dengan kepala Fed yang baru bertugas, semakin banyak partisipan percaya tema kunci untuk ditekankan pada 2014 adalah tingkat bunga yang rendah untuk jangka waktu yang lebih lama.
“The Fed dibawah (calon ketua Fed) Janet Yellen akan komit terhadap tingkat bunga dana federal yang sangat rendah untuk beberapa tahun yang akan datang., “ kata Jake Lowery, Trader Treasury dan manager portfolio untuk tingkat bunga global di manajemen investasi ING AS.  
“Komitmen terhadap tingkat bunga yang rendah adalah jauh lebih penting dari pada kapan waktu yang persis dari tapering,” kata Lowery, merunjuk pada potensi pengurangan pembelian obligasi the Fed.
“FOMC, dan khususnya FOMC yang dipimpin oleh Yellen, akan banyak menekankan pada sisi mandat penambahan lapangan pekerjaan dan akan perlu waktu yang lama untuk pengangguran turun seperti yang diinginkan oleh the Fed,” kata kepala ekonom Goldman Sachs Jan Hatzius. Hatzius berkata dia memperkirakan the Fed akan mengurangi batas bawah untuk pengangguran ke 6% dari sebelumnya 6.5%. Sementara sekarang tingkat pengangguran AS masih berada pada 7.3%.    
Hal ini berarti tahun 2014 bisa menjadi satu tahun yang baik lagi bagi asset yang lebih berisiko dan tahun yang bergejolak bagi investasi fixed income.
“Ekonomi adalah terlalu lemah bagi the Fed untuk berpikir menarik diri dari quantitative easing, apalagi meninggalkan tingkat bunga nol persen,” kata Jeffrey Rosenberg, kepala strategi investasi untuk fixed income.
Secara keseluruhan, kata Jeffrey Cleveland kepala ekonom Payden & Rygel, “sedikit sekali kemungkinan tahun 2014 akan seperti 2013 dimana pertumbuhan ekonomi mencapai 2%. Ini berarti tingkat bunga yang rendah akan tetap ada dalam jangka waktu yang lebih lama. (ja/JA/vbn)   
Workshop SIMPRO

Selasa, 26 November 2013

Dollar Lanjutkan Bullish Terhadap Yen

Pergerakan Dollar AS dini hari ini ( 26 November ) terpantau naik, dan mata uang tersebut terpantau menekan mata uang utama Yen Jepang setelah dibuka pada 101.31 di awal perdagangan (00.00 GMT). Pada pair USDJPY Dollar AS naik sekitar + 34. pips atau sekitar + 0.33 % dan nilai bergulir terpantau berada pada 101.65.
Kalender ekonomi menunjukkan bahwa Standard & Poor’s (AS) dijadwalkan untuk mengumumkan kepada publik, data terkini mengenai sektor perumahan . Sejumlah ekonom menduga adanya perkembangan yang cukup baik pada sektor ini.
Indikator S&P/CS Composite-20 HPI y/y diharapkan dapat menunjukkan performa yang baik dan menggambarkan adanya peningkatan ke angka 13.0% dari nilai pada periode sebelumnya yaitu 12.8% . Mata uang Dollar AS terpantau bergerak menguat merespon dini perkembangan tersebut.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan analisis fundamental forex harian kurs Dollar AS bahwa range normal USDJPY pada hari ini diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 101.03 dan level resistance pada kisaran 101.43.
Secara umum pada tinjauan pola major jangka panjang, pair USDJPY ini berada pola triangle dan cenderung bergerak konsolidasi. Indikator-indikator teknikal menunjukkan perlambatan momentum dan memasuki fase konsolidasi setelah berakhirnya fase bullish.
Tinjauan pada pola minor menunjukkan bahwa pair USDJPY ini bergerak pada pola Channelling Up Break Up. Indikator-indikator teknikal menunjukkan adanya kenaikan momentum dan memasuki fase tengah pola bullish
(IY/JA/vbn)
Workshop SIMPRO

Dollar AS Bullish; USD/JPY 105?

Minggu ini menurut survey sentimen forex dari CNBC, 58 persen dari responden berkata mereka bullish terhadap dolar AS.
Para spekulator telah menaikkan taruhan atas penguatan dolar AS terhaap matauang lainnya ke level tertinggi dalam dua bulan, tanda terbaru dari sentimen bullish terhadap matauang AS sedang datang kembali.
Nilai dari posisi beli bersih dolar AS naik menjadi $17.10 miliar di minggu berakhir 19 November dari $14.46 miliar pada minggu sebelumnya dan yang tertinggi sejak minggu yang berakhir tanggal 10 September, menurut data yang dikeluarkan dari Commodity Futures Trading Commission pada hari Jumat.
Menurut Kathi Lien, managing director di BK Asset Management di New York, para speculator memegang jumlah terbesar dari posisi beli dollar, jual yen dalam 6 tahun.
Ekspektasi pembalikan dari stimulus moneter AS dalam beberapa bulan kedepan telah memperbaharui minat terhadap dolar AS setelah matauang ini jatuh di bulan Oktober. Dan kekokohan dolar AS menembus 100 yen pada minggu yang lalu telah mendorong bullishnya dolar.
The greenback telah naik lebih dari 0.5% pada hari Senin ke kira-kira 101.89 pada hari Senin, level tertingginya dalam 6 bulan.
“Kita sedang dalam lingkungan bullish dolar AS dengan pembicaraan taper pada saat ini,” kata Jeffrey Halley, senior manager dari trading matauang di Saxo Capital Market, kepada CNBC Asia hari Senin.
Lasanka Perera, managing director di Global FX Partner berkata kepada CNBC bahwa dolar AS bisa menguat sampai 105 yen dalam empat minggu yang akan datang, dengan outlook terhadap kebijakan moneter Jepang yang lainnya menjadi alasan untuk memperkirakan menguatnya dolar dan melemahnya yen. (ja/JA/vbn)      

Workshop SIMPRO

Senin, 25 November 2013

Kurs Euro Menguat Hadapi Dollar AS

(Vibiznews-FX) – Euro pada perdagangan minggu ini ( 18 -23 November) secara umum terpantau menunjukkan tren menguat terhadap Dollar AS. Perdagangan pasangan mata uang EUR/USD ini setelah dibuka pada kisaran 1.3476 di awal minggu perdagangan telah naik sekitar 83 pips atau sekitar 0.61 % dan ditutup pada kisaran 1.3559.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa menguatnya mata uang Euro pada minggu ini terkait dengan laporan Ifo Institute for Economic Research yang menyampaikan bahwa iklim bisnis di Jerman menunjukkan peningkatan yang cukup menggembirakan.
Perkembangan tersebut ditunjukkan dengan adanya kenaikan pada indikator ekonomi German Ifo Business Climate yang bertambah 109.3 dari nilai periode lalu yaitu 107.4. Adanya perkembangan yang menggembirakan tersebut menunjukkan performa yang lebih baik dari estimasi sejumlah ekonom, yang memperkirakan akan naik 107.9.
Adapun pada perdagangan pada minggu mendatang ( 25 – 30 November ), range normal perdagangan EUR/USD mingguan diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 1.3446 lalu kemudian di 1.3333. Sedangkan level resistance pada kisaran 1.3625 kemudian pada 1.3691.
Pergerakan pasangan mata uang ini diperkirakan akan dipengaruhi oleh beberapa rilis data ekonomi yang diantaranya adalah : German Prelim CPI m/m dan German Unemployment Change.
Workshop SIMPRO

Outlook Kalender Forex Minggu ini

Minggu lalu, notulen meeting the Fed cenderung ke sisi yang keras, para anggota meninggalkan tanda bahwa tapering dibulan Desember masih mungkin terjadi kalau pasar terus membaik. Sesudah dikeluarkannya notulen meeting ini, data-data yang positip terus dikeluarkan: pasar tenaga kerja AS terus membaik dengan turunnya angka klaim pengangguran yang lebih dari pada yang diperkirakan, mencapai 323.000 dan juga penjualan ritel berakhir dengan naik 0.4% mengalahkan  perkiraan kenaikan sebesar 0.1%. Apakah angka-angka yang kuat ini akan membawa pada “taperin” lebih dekat lagi? Di Eropa, rumor mengenai akan datangnya tingkat bunga yang negatip telah memukul matauang bersama ini sesaat lamanya tapi hal ini segera hilang dengan cepat. Yen mengalami kerugian yang besar diseluruh perdagangan.
Dolar AS menikmati keuntungan yang signifikan terhadap yen dan semua matauang komoditi lainnya, tetapi tidak bisa mengalahkan euro dan poundsterling. Data perumahan AS, Consumer Confidence CB, Durable Goods Order, adalah diantara highlight utama di kalender forex, berikut ini adalah outlook dari event-event utama minggu ini:
  1. Pending Home Sales AS: Senin, 15:00. Setelah mengalami penurunan selama empat bulan berturut-turut diperkirakan akan mengalami kenaikan sebesar 2.2%.
  2. Building Permits AS: Selasa, 13:30.  Perkiraannya mengarah kepada kenaikan dari 918.000 menjadi 940.000 namun diperlukan angka yang jauh berbeda untuk menyatakan suatu pergerakan pasar yang utama.
  3. CB Consumer Confidence AS: Selasa, 15:00 Consumer Confidence AS jatuh tajam di bulan Oktober mencapai 71,2 setelah revisi 80,2 dibulan Septermber ditengah bertumbuhnya pesimisme konsumen mengenai kondisi pasar dimasa yang akan datang. Diperkirakan akan mengalami kenaikan yang sedikit menjadi 72,2. .
  4. GDP Inggris (rilis kedua): Rabu, 9:30. Menurut rilis awal, ekonomi Inggris bertumbuh kuat sebesar 0.8% di kuartal ketiga. Rilis yang kedua diperkirakan akan meneguhkan angka ini, yang mensupport poundsterling.
  5. Durable Goods Orders AS: Rabu, 13:30. Durable Goods Order diperkirakan akan mengalami penurunan 1.5% sementara Durable Goods Orders Inti, diperkirakan akan naik 0.5%.
  6. Mark Carney berbicara: Kamis, 11:30. Mark Carney, kepala dari BOE akan berbicara mengenai laporan stabilitas dan langkah-langkah untuk mendorong ekonomi Inggris dan mengenai perbaikan pasar. Diperkirakan akan terjadi volatilitas pasar.
  7. Klaim Pengangguran AS: Kamis, 13:30. Angka orang Amerika yang mengajukan benefit pengangguran turun 21.000 menjadi 323.000 pada minggu yang lalu, diperkirakan akan mengalami kenaikan menjadi 331.000.
  8. GDP Kanada: Jumat, 13:30. Ekonomi Kanada berkembang 0.3% di bulan Agustus, diperkirakan akan berkembang 0.1% kali ini. (ja/JA/vbn)
Workshop SIMPRO

Yen Anjlok Akibat Turunnya Minat terhadap Mata Uang Safe Haven

Nilai tukar yen Jepang melorot tajam pada sesi perdagangan di Asia hari ini (25/11). Yen melempem hingga mencapai posisi paling rendah dalam nyaris 6 bulan belakangan seiring turunnya permintaan terhadap mata uang safe haven hari ini. Kenaikan di bursa saham Asia mendorong para investor mencari instrument investasi yang lebih berisiko dan berimbal hasil tinggi.
Yen bergerak dan mencapai posisi paling rendah dalam empat bulan belakangan terhadap dollar di tengah spekulasi bahwa rilis data inflasi Oktober yang akan diumumkan minggu ini akan menunjukkan bahwa inflasi di negara tersebut mencapai level tertinggi sejak tahun 2008 yang lalu. Kondisi ini menggambarkan bahwa kebijakan stimulus fiskal dan moneter di Jepang berhasil mengangkat inflasi.
Sementara itu pelemahan yen juga didorong oleh kondisi dollar yang cenderung menguat. Diperkirakan rilis data pending home sales akan mengalami rebound bulan lalu.
Hari ini yen mengalami penurunan tajam hingga sempat mencapai posisi 101.81 per dollar yang merupakan level terendah sejak tanggal 29 Mei lalu. Saat ini yen berada di posisi 101.66 per dollar, melemah dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan akhir minggu lalu yang berada di level 101.28 per dollar AS.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar yen terhadap dollar AS hari ini akan bergerak sideways dan terbatas. Mata uang tersebut hari ini diperkirakan akan mengalami pergerakan pada kisaran 101.00 – 101.90 per dollar AS.
(ia/JA/vbn)
Workshop SIMPRO

Jumat, 22 November 2013

Turun Lagi, Kenaikan Pound Melempem

Pergerakan kurs Pound sterling Inggris pada perdagangan forex hari ini (Kamis, 21 November 2013, 10:52:13 GMT) terpantau menunjukkan pergerakan turun . Mata uang tersebut dibuka di kisaran 1.6105 di awal perdagangan (00.00 GMT) kemudian turun sekitar -19 pips atau sekitar -0.11 % dan nilai bergulir terpantau berada di kisaran 1.6086. Pound nampak kehilangan tenaga untuk naik setelah sempat menguat di awal pekan perdagangan.
Kurs Pound sterling Inggris terpantau menerima sentimen negatif dari investor, setelah baru saja Office for National Statistics (kantor statistik Inggris) menyampaikan kepada publik bahwa kinerja fiskal di negara ini terindikasikan membaik, namun demikian masih belum sesuai dengan ekspektasi.
Perkembangan itu ditunjukkan dengan adanya penurunan pada indikator fundamental ekonomi Public Sector Net Borrowing yang turun ke angka 6.4B dari nilai periode lalu yaitu 8.6B. Adanya laporan negatif tersebut menunjukkan kinerja yang lebih buruk dari harapan sejumlah ekonom, yang memperkirakan akan dapat turun ke 4.8B. Mata uang kurs Pound sterling Inggris terpantau bergerak lesu merespon perkembangan tersebut.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan analisis fundamental forex harian kurs Pound bahwa range normal pair GBPUSD pada hari ini diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 1.6051 dan level resistance pada kisaran 1.6170.
(IY/JA/vbn)
Workshop SIMPRO

Pertumbuhan Pabrik Cina Melambat di Bulan November.

Survey pendahuluan menunjukkan bahwa aktifitas di sektor pabrik Cina yang luas bertumbuh dengan kecepatan yang lebih lemah di November dengan menciutnya order ekspor, mendukung perkiraan ekonomi bisa kehilangan kekuatannya di kuartal keempat dengan Beijing menggeser fokusnya ke reformasi struktural.
Flash Markit/HSBC Purchasing Managers’ Index (PMI), indikator awal mengenai bagaimana kondisi yang dihadapi ekonomi Cina tiap bulan jatuh ke 50.4 dari angka terakhir di bulan Oktober sebesar 50.9.
Meskipun demikian angka itu masih diatas garis 50 yang menjadi pemisah dari ekspansi ke kontraksi untuk empat bulan berturut-turut, menunjukkan pemerintah telah mencapai kestabilan yang dicari untuk didorong melalui reformasi.
“Saya pikir secara garis besar angka ini masih merefleksikan pandangan optimis yang penuh dengan kehati-hatian terhadap ekonomi Cina. Hal yang paling penting adalah bahwa Cina akan fokus di dalam reformasi pada tahun-tahun yang akan datang,” kata Hao Zhou, ekonom di ANZ Shanghai.
“Saya pikir dalam jangka pendek, dari sekarang sampai tahun depan, pertumbuhan ekonomi akan masih mengalami sedikit penurunan, karena reformasi kemungkinan akan memukul beberapa industri dan sektor,” dia menambahkan.
Data ini mendorong turun dolar Australia 0.25 sen AS, sementara CSI300 Cina, daftar saham A dari Shanghai dan Shenzhen yang terkemuka turun 1.14% di 30 menit pertama setelah pembukaan.
Pemimpin top Cina membukakan reformasi sosial dan ekonomi yang terberani dalam hampir tiga dekade menyusul empat hari pertemuan tertutup yang berakhir minggu yang lalu. Reformasi di harapkan akan membawa pada pertumbuhan yang baru di ekonomi terbesar kedua dunia ini. (ja/JA/vbn)
Workshop SIMPRO

Dollar Lesu, Sektor Manufaktur Dilaporkan Merosot

Pergerakan Dollar AS pada perdagangan forex hari ini (22 November) terpantau menunjukkan pergerakan turun . Mata uang tersebut dibuka di kisaran 0.9163 di awal perdagangan (00.00 GMT) kemudian turun sekitar -22 pips atau sekitar -0.24 % dan nilai bergulir terpantau berada di kisaran 0.9141.
Dollar AS terpantau menerima sentimen negatif dari investor, setelah Federal Reserve Bank of Philadelphia (AS) menyampaikan kepada publik bahwa kinerja sektor manufaktur di wilayah Philadelphia mengalami pelemahan .
Perkembangan itu ditunjukkan dengan adanya penurunan pada indikator fundamental ekonomi Philly Fed Manufacturing Index yang melemah ke angka 6.5 dari nilai periode lalu yaitu 19.8. Adanya laporan negatif tersebut menunjukkan kinerja yang lebih buruk dari harapan sejumlah ekonom, yang memperkirakan akan hanya akan turun ke angka 15.8. Pair USDCHF terpantau bergerak melemah merespon perkembangan tersebut.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan analisis fundamental forex harian Dollar AS bahwa range normal pergerakan Dollar AS/Swissie pada hari ini diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 0.9097 dan level resistance pada kisaran 0.9208.
Workshop SIMPRO

Kamis, 21 November 2013

Poundsterling Berusaha Naik Ditopang Melemahnya Dollar

Nilai tukar poundsterling tampak mengalami peningkatan lanjutan terhadap dollar AS pada sesi perdagangan hari ini (20/11). Mata uang Inggris  ini mengalami peningkatan dan mencapai posisi paling tinggi sejak awal November lalu. Poundsterling mengalami kenaikan didorong oleh kondisi dollar AS yang sedang melemah.
Dalam pidatonya tadi malam Bernanke mengatakan bahwa bank sentral Amerika Serikat akan mempertahankan kebijakan moneter longgar selama yang dibutuhkan. Fed juga hanya akan melakukan tapering jika lembaga tersebut yakin bahwa pemulihan di sektor tenaga kerja akan berlangsung dengan berkesinambungan.
Pidato dari Bernanke ini menyediakan sinyal bahwa stimulus moneter masih akan dilanjutkan. Kondisi ini mengakibatkan nilai tukar dollar melemah signifikan terhadap rival-rivalnya, termasuk euro.
Hari ini poundsterling terpantau menguat ke posisi 1.6129 dollar. Poundsterling naik dari posisi penutupan perdagangan dini hari tadi yang ada di 1.6121 dollar. Mata uang poundsterling sempat mengalami peningkatan hingga ke level 1.6144 dollar AS, mendekati level tertinggi sejak 28 September yang dicapai hari Senin lalu.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar poundsterling terhadap dollar pada hari ini berpotensi untuk mengalami kenaikan. Untuk sementara nilai tukar mata uang ini akan bergerak di kisaran 1.6100 – 1.6150 dollar AS.

Poundsterling Berusaha Naik Ditopang Melemahnya Dollar

Nilai tukar poundsterling tampak mengalami peningkatan lanjutan terhadap dollar AS pada sesi perdagangan hari ini (20/11). Mata uang Inggris  ini mengalami peningkatan dan mencapai posisi paling tinggi sejak awal November lalu. Poundsterling mengalami kenaikan didorong oleh kondisi dollar AS yang sedang melemah.
Dalam pidatonya tadi malam Bernanke mengatakan bahwa bank sentral Amerika Serikat akan mempertahankan kebijakan moneter longgar selama yang dibutuhkan. Fed juga hanya akan melakukan tapering jika lembaga tersebut yakin bahwa pemulihan di sektor tenaga kerja akan berlangsung dengan berkesinambungan.
Pidato dari Bernanke ini menyediakan sinyal bahwa stimulus moneter masih akan dilanjutkan. Kondisi ini mengakibatkan nilai tukar dollar melemah signifikan terhadap rival-rivalnya, termasuk euro.
Hari ini poundsterling terpantau menguat ke posisi 1.6129 dollar. Poundsterling naik dari posisi penutupan perdagangan dini hari tadi yang ada di 1.6121 dollar. Mata uang poundsterling sempat mengalami peningkatan hingga ke level 1.6144 dollar AS, mendekati level tertinggi sejak 28 September yang dicapai hari Senin lalu.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar poundsterling terhadap dollar pada hari ini berpotensi untuk mengalami kenaikan. Untuk sementara nilai tukar mata uang ini akan bergerak di kisaran 1.6100 – 1.6150 dollar AS.
(ia/JA/vbn)
Workshop SIMPRO

Yen Jepang Menguat; Posisi Dollar Sedang Rentan

Nilai tukar yen tampak kembali ke teritori positif terhadap dollar AS pada sesi perdagangan hari ini, setelah sempat melemah dengan cukup signifikan (20/11). Mata uang Jepang  ini mengalami peningkatan didorong oleh kondisi dollar AS yang sedang melemah.
Dalam pidatonya tadi malam Bernanke mengatakan bahwa bank sentral Amerika Serikat akan mempertahankan kebijakan moneter longgar selama yang dibutuhkan. Fed juga hanya akan melakukan tapering jika lembaga tersebut yakin bahwa pemulihan di sektor tenaga kerja akan berlangsung dengan berkesinambungan.
Pidato dari Bernanke ini menyediakan sinyal bahwa stimulus moneter masih akan dilanjutkan. Kondisi ini mengakibatkan nilai tukar dollar melemah signifikan terhadap rival-rivalnya.
Pagi tadi yen sempat melemah setelah data neraca perdagangan Jepang kembali memperlihatkan terjadinya defisit pada bulan Oktober lalu. Kenaikan impor jauh melampaui kenaikan ekspor sehingga neraca perdagangan kembali defisit untuk 16 bulan berturut-turut.
Hari ini yen terpantau menguat ke posisi 100.02 per dollar. Yen naik dari posisi penutupan perdagangan dini hari tadi yang ada di 100.14 per dollar. Mata uang yen sempat mengalami penurunan ke level 100.22 per dollar AS pagi tadi.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar yen terhadap dollar pada hari ini berpotensi untuk mengalami kenaikan. Untuk sementara nilai tukar mata uang ini akan bergerak di kisaran 99.80 – 100.30 per dollar AS.
Workshop SIMPRO

Aussie Justru Melemah terhadap Dollar; RBA Inginkan Mata Uang yang Lebih Rendah

Nilai tukar aussie tampak mengalami penurunan terhadap dollar AS pada sesi perdagangan hari ini, (20/11). Mata uang Australia  ini mengalami penurunan dan tidak terpengaruh oleh kondisi dollar AS yang sedang melemah.
Dalam pidatonya tadi malam Bernanke mengatakan bahwa bank sentral Amerika Serikat akan mempertahankan kebijakan moneter longgar selama yang dibutuhkan. Fed juga hanya akan melakukan tapering jika lembaga tersebut yakin bahwa pemulihan di sektor tenaga kerja akan berlangsung dengan berkesinambungan.
Pidato dari Bernanke ini menyediakan sinyal bahwa stimulus moneter masih akan dilanjutkan. Kondisi ini mengakibatkan nilai tukar dollar melemah signifikan terhadap rival-rivalnya.
Meskipun dollar melemah terhadap sebagian besar rivalnya, mata uang AS tersebut justru menguat terhadap aussie. Kondisi ini disebabkan oleh keprihatinan bank sentral Australia terhadap apresiasi aussie. Pernyataan RBA yang menginginkan aussie melemah mengakibatkan potensi adanya intervensi yang bisa melemahkan aussie.
Hari ini aussie terpantau turun ke posisi 0.9418 dollar. Mata uang Australia ini melemah dari posisi penutupan perdagangan dini hari tadi yang ada di 0.9433 dollar.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar aussie terhadap dollar pada hari ini berpotensi untuk mengalami penurunan. Untuk sementara nilai tukar mata uang ini akan bergerak di kisaran 0.9380 – 0.9450 dollar AS.
(ia/JA/vbn)       
Workshop SIMPRO

Apa yang Diharapkan dari Meeting FOMC?

Berikut ini adalah ekspektasi terhadap notulen FOMC dari pertemuan the Fed bulan Oktober oleh ekonom di Goldman Sachs, Citibank, Barclays Capital dan bank terkemuka lainnya via eFXnews:
Goldman:Kami akan memberikan perhatian terhadap kriteria apa yang akan dipakai untuk menentukan kapan pantasnya untuk mengurangi tingkat pembelian. Secara khusus, kami akan melihat diskusi mengenai criteria berdasarkan kondisi pasar tenaga kerja, yang sekarang kelihatannya lebih kuat dari pada ketika komite bertemu sebagai akibat dari laporan payrolls bulan Oktober yang kuatyang juga memasukkan revisi balik yang positip. Kami juga akan melihat pada diskusi mengenai bagaimana forward guidance akan bisa dikembangkan pada waktu yang akan datang.
Citi: Kami mengharapkan notulen meeting akan memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai tapering  pada bulan Januari.  Kami berpikir resikonya adalah USD yang positip, sebagaimana yang kami perkirakan baru-baru ini komentar keras oleh beberapa pembicara Fed dimanifestasikan dalam notulen Oktober. Setiap tanda dari tapering sebelum Maret akan positip bagi USD.
Barclays: Mengenai notulen FOMC, poin kuncinya adalah memperhatikan apakah ada diskusi mengenai menurunkan batas tingkat pengangguran, dengan asumsi kertas dari staff the Fed baru-baru ini telah menaikkan ekspektasi melakukan hal tersebut. Ekonom AS kita memperkirakan notulen akan menunjukkan perubahan yang sedemikian justru belum akan terjadi dalam waktu dekat; jika hal ini benar, kemungkinan terjadi pembelian USD besar-besaran.
BofA Merrill: Dikeluarkannya notulen meeting FOMC kemungkinan adalah non-event.
Credit Agricole: Notulen meeting FOMC akan memberikan petunjuk mengenai waktu dari tapering yang di perkirakan awal tahun depan dan juga perubahan potensial dalam petunjuk kedepannya. Juga memberikan pandangan dan ekspektasi mengenai pasar perumahan sebagai response terhadap beberapa pelonggaran tingkat mortgage, serta kedalaman perhatian terhadap inflasi berjalan dibawah dari obyektif Fed sebesar 2%. (ja/JA/vbn)
Workshop SIMPRO

Dollar Turun Iringi Melemahnya Data Sektor Perumahan

Pergerakan Dollar AS pada perdagangan forex dini hari ini ( 21 November ) terpantau menunjukkan pergerakan turun . Mata uang tersebut dibuka di kisaran 100.13 di awal perdagangan pair USDJPY (00.00 GMT) kemudian turun sekitar – 7 pips atau sekitar -0.07 % dan nilai bergulir terpantau berada di kisaran 100.06.
Dollar AS terpantau menerima sentimen negatif dari investor, setelah National Association of Realtors (AS) menyampaikan kepada publik bahwa terdapat sinyal yang melemah pada sektor perumahan di negara ini.
Perkembangan itu ditunjukkan dengan adanya penurunan pada indikator fundamental ekonomi Existing Home Sales yang melemah ke angka 5.12M dari nilai periode lalu yaitu 5.29M. Adanya laporan negatif tersebut menunjukkan kinerja yang lebih buruk dari harapan sejumlah ekonom, yang memperkirakan akan turun ke angka 5.17M. Mata uang Dollar AS terpantau bergerak turun tipis merespon perkembangan tersebut.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan analisis fundamental forex harian kurs Dollar AS bahwa range normal pergerakan USDJPY pada hari ini diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 99.69 dan level resistance pada kisaran 100.45.
(IY/JA/vbn)
Workshop SIMPRO

Rabu, 20 November 2013

Vibiz Weekly Sentiment Forex ; Keyakinan Terhadap Ekonomi Jerman Masih Kokoh

Secara umum Analis Vibiz Consulting mengharapakan pergerakan bullish pada Euro dan Sterling untuk pekan ini. Hal ini dilandasi olah beberapa pertimbangan sebagai berikut.
Sisi Fundamental
EUR Surplus Current Account dilaporkan menyempit | 13.7B | 18.3B | 17.9B |
EUR Trade Balance dilaporkan meningkat | 14.3B | 14.3B | 12.3B |
USD TIC Long-Term Purchases dilaporkan naik. |25.5B|21.3B | -9.8B|
USD NAHB Housing Market Index dilaporkan stagnan. |54 | 56 |54 |
EUR German ZEW Economic Sentiment dilaporkan meningkat | 54.6 | 54.6 | 52.8 |
EUR ZEW Economic Sentiment dilaporkan meningkat | 60.2 | 63.1 | 59.1 |
EUR German Flash Manufacturing PMI diharapkan akan naik | … | 52.3 | 51.7 |
EUR German Flash Services PMI diharapkan akan naik | … | 53.1 | 52.9 |

Analisis Teknikal.
EURUSD.
Euro menunjukkan pola Channeling Up.
Support kuat mingguan di 1.3346 dan
resistance kuat mingguan di 1.3630
->Sentimen Vibiz = Bullish.


GBPUSD.
Pair GBPUSD berada pada pola Channelling Up.
Support kuat mingguan 1.5962 dan
resistance kuat mingguan di 1.6226
->Sentimen Vibiz = Bullish.

(IY/JA/vbn)
Workshop SIMPRO

Dolar AS Terbelenggu Retorika The Fed.

Meskipun kepemimpinan the Fed sedang mengalami perubahan, namun  kebijakan mereka tidak. Dengan status quo begini, pasar sedang trading dengan tanpa perubahan dan sedikit antusiasme. Investor dan dealer mencari signal, suatu tanda yang bisa mengubah baik volatilitas dan volume, membuat keyakinan mereka yang penuh tanda tanya menjadi lebih bisa ditradingkan.
Ada banyak kompetisi untuk highlight minggu ini dengan laporan penjualan ritel AS dan notulen FOMC the Fed. Variabel kunci Bernanke, consumer AS, harus kembali dikedepankan, dan membawa beban dari ekonomi AS, sementara mereka menuju musim liburan yang paling penting. Dengan pasar modal terus fokus pada waktu dimulainya tapering the Fed, notulen FOMC besok dan harusnya bisa memberikan setiap orang pencerahan mengenai debat di dalam FOMC.
Ada banyak pembicara Fed yang akan berbicara minggu ini, dan pasar sedang mendengarkan setiap tanda dari nada yang keras diantara voting anggota FOMC. Tapering di bulan Desember kelihatannya sangat tidak mungkin, tetapi ada pemikiran yang mengatakan bahwa hal itu baru akan bisa terjadi secepatnya pada bulan Januari 2014. Konsensus pasar mengatakan di bulan Maret yang akan datang, sejak testimony Yellen. Seruan Yellen yang harus didengar adalah: tapering bukanlah penghematan.  
EUR/USD sangat tenang pada trading hari Selasa, dengan pasangan matauang tersebut berada di garis 1.35 pada perdagangan sesi Eropa. Di berita ekonomi, sentimen ekonomi ZEW Jerman sesuai dengan perkiraan pasar, tetapi sentimen ekonomi ZEW zonaeuro dibawah dari yang diperkirakan. Di AS juga hari yang sepi lainnya dimana hanya satu data yang dikeluarkan. Selanjutnya yang ditunggu adalah Treasury AS, Jack Lew dan dua anggota FOMC. (ja/JA/vbn)     
Workshop SIMPRO

Selasa, 19 November 2013

Euro Retrace, Momentum Terhadap Yen Turun

Pergerakan Euro hari ini (Senin, 18 November 2013, 09:10:07 GMT) terpantau turun, dan mata uang tersebut terpantau terdesak Yen Jepang setelah dibuka pada 135.2 di awal perdagangan (00.00 GMT) sekitar -26 pips atau sekitar -0.19 % dan nilai bergulir terpantau berada pada 134.94.
Euro terpantau menerima sentimen negatif dari investor, setelah baru saja European Central Bank (bank sentral Uni Eropa) menyampaikan kepada publik bahwa terdapat kinerja yang melemah pada perdagangan internasional kawasan ekonomi ini.
Perkembangan itu ditunjukkan dengan adanya penurunan pada indikator fundamental ekonomi Current Account yang turun ke angka 13.7B dari nilai pada periode sebelumnya yaitu 17.9B. Adanya pengumuman negatif tersebut menunjukkan kinerja yang lebih buruk dari harapan sejumlah ekonom, yang memperkirakan akan naik 18.3B. Mata uang Euro terpantau bergerak turun merespon perkembangan tersebut.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan analisis fundamental forex harian Euro bahwa range normal pergerakan pair EURJPY akan memiliki support di kisaran 134.18 dan level resistance pada kisaran 135.72.
(IY/JA/vbn)
Mau ikut Training / Workshop Gabung aja ke Vibiz Learning
Workshop SIMPRO