Rabu, 23 Oktober 2013

Hadapi Inflasi, Bank Sentral Cina Akan Perketat Suplai Uang Tunai

Cina dirundung kekhawatiran pada Selasa (22/10) setelah sebuah laporan menunjukkan harga rumah meningkat dengan pesat dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Kekhawatiran pemerintah ini masuk akal sebab kenaikan harga rumah di kota-kota besar hingga dua-digit memengaruhi kredit, yang kemudian dapat memicu terjadinya inflasi.

Penasihat kebijakan di Bank Rakyat Cina (People's Bank of China) mengungkapkan, terdapat kemungkinan besar pemerintah akan memperketat persyaratan sistem finansial untuk mengatasi risiko inflasi. Sementara itu, terhitung semenjak Selasa kemarin, bank sentral telah menghentikan suplai uang tunai pada pasar uang.

Jika bank sentral Cina juga memutuskan untuk tidak menyuntikkan uang tunai pada operasi berikutnya ke pasar uang di hari Kamis (24/10), maka dapat dipastikan bahwa keuangan pasar uang Cina akan terkuras secara mingguan sebesar 58 miliar yuan.

Song Guo Qing, anggota akademik dari komite kebijakan moneter bank sentral Cina, menyatakan bahwa tidak akan ada banyak perubahan yang terjadi pada kebijakan keuangan pada saat inflasi meningkat. Akan tetapi, lanjut Song, terdapat kekhawatiran atas pinjaman bank.

Song berkomentar jika kebijakan fine-tuning pemerintah akan bergantung sepenuhnya pada operasional pasar terbuka dan sejauh ini tidak akan ada perubahan pada tingkat suku bunga.

Di satu sisi, para penyusun kebijakan ingin menghindari build-up pasar dan ketidakseimbangan ekonomi, seperti penggelembungan properti yang dipicu oleh utang. Sementara di sisi lain, mereka juga enggan untuk menggunakan instrumen yang lebih ampuh untuk mengontrol ketidakseimbangan tersebut, sebab mereka tidak ingin menciderai pemulihan ekonomi negara jelang pertemuan kebijakan yang krusial pada bulan November.

Song berpendapat bahwa ketimbang harga properti, yang menjadi kunci utama dari bank sentral adalah inflasi konsumen. Trader pada pasar uang menyatakan bahwa mereka memilih untuk menunggu hingga operasional pasar uang pada hari Kamis, guna menarik kesimpulan dari situasi yang sedang berkembang saat ini; apakah bank sentral berusaha untuk mengirim sinyal kebijakan, sehubungan dengan anjloknya suku bunga jangka pendek sejak akhir kuartal ketiga di tahun 2012.

Trader dan ekonom percaya bahwa kondisi pendanaan Cina yang besar akhir-akhir ini pada sistem keuangan mencerminkan usaha pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, serta upaya bank sentral untuk menebus kesalahannya karena menyebabkan terjadinya krisis kredit antar bank pada akhir Juni lalu.

VIBIZ LEARNING
Untuk mengetahui Prediksi bagaimana kelebihan forex
Ikuti KELASNYA dan dapatkan PROFIT NYA




Jadwal Training : Sabtu 26 Oktober 2013

Biaya Training: Rp.1.500.000,- (Satu juta lima ratus ribu rupiah)
Informasi: Taofan 0896 6322 7261 / Maria 0852 8821 1275
Office: 021-6336348 / Fax: 021-6336204

0 komentar:

Posting Komentar