Matthew Lynn jurnalis keuangan dari London membahas mengenai hal-hal yang bisa membuat kenaikan tingkat bunga tidak menjadi kenyataan.
Kelihatan jelas pada suatu saat dalam enam sampai sembilan bulan kedepan bank sentral Inggris dan AS akan mulai menaikkan tingkat bunga mereka.
Di Inggris, gubernur Bank of England, Mark Carney, telah menyarankan agar tingkat bunga dinaikkan pada saat musim gugur tiba. Di AS spekulasinya di musim semi kemungkinan ketua Federal Reserve Janet Yellen mulai menaikkan tingkat bunga kembali.
Tidak sulit untuk mengerti kenapa. Ekonomi kedua negara sedang bertumbuh lagi pada level yang cukup baik. Lapangan pekerjaan banyak terbuka. Harga-harga rumah sedang naik, terutama di Inggris. Meskipun masih banyak tantangan tetapi tidak mungkin menahan lebih lama tingkat bunga dalam posisi terendah dalam 300 tahun.
Meskipun demikian, pasar salah kalau mengasumsikan tingkat bunga pasti akan naik, sekalipun itu adalah jelas rencana sekarang ini. Mengapa? Karena paling tidak ada 5 kejutan yang bisa menggagalkan kenaikan tingkat bunga dari sekarang sampai musim gugur nanti.
Masalahnya adalah banyak hal bisa terjadi dari sekarang sampai musim gugur nanti, dan bahkan lebih lagi sebelum musim semi. Kenyataannya, baik Carney maupun Yellen tidak ada satupun yang tahu bagaimana ekonomi global akan menjadi dalam enam bulan atau setahun yang akan datang.
Apa saja hal yang bisa terjadi dari sekarang sampai musim gugur yang akan datang?
Pertama, krisis geopolitik. Pertentangan antara Rusia dan Ukarine tetap ada meskipun sudah tidak mendominasi sebagai judul utama lagi. Irak sedang berjalan menuju perang saudara yang bisa menyeret Turki dan Iran sebagai polisi globalnya. Dan masih banyak potensi perang kecil disana-sini dari negara bagian yang tidak stabil. Sebagaimana perang dunia pertama mengingatkan kita, perang-perang kecil bisa dengan mudah berubah menjadi perang besar yang akan bisa membuat ekonomi global jatuh terjerembab lagi. Dan ini akan membuat pembicaraan mengenai kenaikan tingkat bunga menjadi tidak berarti.
Kedua, deflasi yang meluas. Tidak ada seorangpun yang berpikir bahwa inflasi akan bisa terjadi hanya disatu negara saja. Demikian juga halnya dengan deflasi. Zona Euro yang tetap merupakan blok ekonomi terbesar dunia sedang meluncur tanpa dapat ditahan dalam kejatuhan harga-harga. Data inflasi yang dirilis pada hari Senin menunjukkan harga-harga naik hanya 0.5%, jauh dibawah target. Ini bisa merembet ke benua lainnya. Tidak ada bank sentral yang mau menaikkan tingkat bunga pada saat harga sedang turun.
Ketiga, kejatuhan pasar saham. Orang bisa berdebat mengenai apakah harga saham sudah overvalued dalam tingkat yang berbahaya atau baru akan mulai memasuki periode bullish yang akan menyaingi periode 1980 dan 1990 an. Yang jelas adalah harga saham telah naik dalam waktu yang terlama sejak perang, meskipun masih bisa saja naik 20% atau 30% lagi tetapi koreksi pasti akan terjadi secara mengejutkan seperti hujan datangnya. Jika pasar saham jatuh sudah pasti bank sentral akan menunda kenaikan tingkat bunga sampai badai berlalu.
Keempat, krisis keuangan. Tidak ada yang menaruh perhatian terhadap Bulgaria, karena tidak terlalu banyak mempengaruhi ekonomi global. Tetapi apa yang terjadi disana mengingatkan kita bahwa sistem keuangan masih rentan terhadap goncangan seperti yang terjadi di tahun 2007 dan 2008. Tingkat leverage di banyak perusahaan sudah kembali ke level yang sama seperti sebelum terjadi crash terakhir.
Kelima, kehancuran politik. Di Inggris, pemerintahan koalisi bisa dengan mudah terpecah dalam pemilihan umum ditahun 2015 yang akan datang. Di AS politik relative lebih stabil tetapi itu tidak berarti kenaikan tingkat bunga pasti terjadi. Poin utamanya adalah baik Carney maupun Yellen tidak akan tahu bagaimana dunia akan menjadi pada saat musim gugur atau semi nanti lebih dari kita.
Tingkat bunga akan naik satu saat kelak, ketika keadaan memintanya. Tetapi setiap usaha untuk meramalkan kapan akan terjadinya adalah mustahil – terlalu banyak hal bisa terjadi dimasa yang akan datang yang bisa membuyarkan rencana semula.