Senin, 11 Maret 2013

AS Sudah Tidak Lagi Safe Haven?


(Vibiznews-Forex) Kita telah membaca berita Safe Haven pada hari Jumat lalu, dimana Inggris, Jepang dan Hongkong sudah dianggap tidak lagi Safe Haven pada saat ini, bagaimana dengan US$?
Ada sesuatu yang sangat signifikan yang sedang terjadi dengan Dolar AS saat ini dan ini penting sekali untuk disadari oleh para forex trader.
Salah satu grafik yang paling berpotensi adalah grafik dari team matauang Morgan Stanley, yang pada dasarnya menunjukkan bahwa USD sedang berevolusi dari matauang safe haven menjadi mata uang berisiko.
Hal ini berarti bagaimana USD baik mempengaruhi maupun dipengaruhi oleh pasar yang lain bisa berbalik dari perilaku normalnya.
Apa yang dilihat oleh Morgan Stanley? Mereka mencatat bahwa indeks USD baru-baru ini telah mulai berperilaku seperti matauang berisiko atau lebih tepatnya perilakunya sudah mirip dengan indeks S&P500, barometer asset berisiko yang klasik.
Tingkat bunga benchmark AS diperkirakan akan naik relative terhadap matauang yang lain.
Walaupun saham Eropa masih rally, forex trader mengerti bahwa Eropa sedang menurun dan hanya tinggal masalah waktu sebelum baik ECB maupun BOE akan mulai stimulus baru dan mencetak uang.
Jepang sudah lebih dulu mengatakan bahwa mereka akan mencetak banyak uang dan menurunkan nilai JPY, walaupun mereka juga, seperti zona Euro, sejauh ini masih hanya sebatas bicara saja.
Sementara AS telah dengan aktif mengejar QE3 dan ekonomi mereka telah menjadi lebih baik, relative terhadap Zona Euro, United Kingdom dan Jepang. Fed AS mengatakan bahwa mereka akan mulai mengetatkan kebijakan moneter mereka ketika tingkat pengangguran AS mencapai 6.5%. Sampai hari Jumat kemarin sudah ada kemajuan sedikit. Laporan lapangan pekerjaan AS bulan lalu yang di keluarkan pada hari Jumat yang lalu, menunjukkan bahwa tingkat pengangguran turun dari 7.9% menjadi 7.7%. Jika penurunan 0.2% per bulan ini terus berlangsung, maka target 6.5% akan sudah tercapai dalam jangka waktu 6 bulan.
(Jul Allens/JA/VBN)

0 komentar:

Posting Komentar