Rabu, 06 Agustus 2014

Euro Terjebak di Level Terendah Sejak November 2013 terhadap Dollar AS

Mata uang euro pada perdagangan pagi hari ini masih terjebak dalam pola pergerakan melemah terhadap dollar AS (6/8). Euro anjlok hingga mencapai posisi paling rendah dalam Sembilan bulan belakangan terhadap dollar AS di tengah kondisi dollar AS yang memang sedang berada dalam momentum menguat.
Pada perdagangan hari ini indeks dollar terpantau melejit hingga mencapai posisi paling tinggi dalam sepuluh bulan belakangan. Menguatnya dollar terhadap rival-rivalnya dimulai sejak perdagangan tadi malam menyusul rilis data ekonomi yang mengesankan dari Amerika Serikat. ISM Non-Manufacturing PMI di Amerika Serikat berada di level 58.7 poin. Angka yang menggambarkan pertumbuhan aktivitas sektor saja tersebut mengalami kenaikan yang signifikan melebihi ekspektasi yang mengharapkan angka 56.6 poin.
Sementara itu data factory orders tampak mengalami kenaikan signifikan di bulan Juli lalu. Terjadi kenaikan sebesar 1.1 persen untuk data tersebut, jauh lebih baik dibandingkan prediksi kenaikan yang hanya sebesar 0.6 persen.
Hari ini nilai tukar euro terpantau berada di level 1.3365 dollar AS. Euro melemah tajam dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan dini hari tadi yang berada di level 1.3422 dollar. Posisi euro saat ini merupakan yang paling buncit sejak tanggal 7 November 2013 yang lalu.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar euro terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini akan cenderung mengalami penurunan signifikan melanjutkan sentiment negatif tadi malam. Mata uang ini berpotensi untuk bergerak pada kisaran 1.3330 – 1.3400 dollar.

0 komentar:

Posting Komentar