Rabu, 16 April 2014

Bisakah ECB Mendorong Euro Turun?

Signal yang datang dari pembuat kebijakan ECB adalah bahwa menguatnya euro secara persisten akan mendorong bank sentral untuk memompa lebih banyak likuiditas kedalam ekonomi matauang tunggal ini.
Matauang yang menguat telah membawa tekanan terhadap inflasi harga konsumen, yang membuat semakin jauh dari target bank sentral sebesar 2%.
Tetapi seberapa efektif langkah-langkah ECB sementara matauang single currency ini cenderung menguat.
Kelihatannya ada konsensus bahwa ECB harus mengeluarkan lebih banyak kebijakan.   
Anggota dewan eksekutif ECB Benoit Coeure adalah yang terbaru yang menawarkan suatu kebijakan extraordinary dalam pidatonya pada akhir minggu, setelah peringatan dari Presiden ECB Mario Draghi bahwa kenaikan lebih lanjut dari euro akan memicu respon kebijakan baru.
Mr. Coeure telah menjelaskan bahwa “pembelian assets yang ditargetkan” ada dalam mandate ECB.
Dilihat dari basis perdagangan, euro sekarang telah naik 14% dari posisi terendah di musim panas 2012. Selama periode yang sama, inflasi harga konsumen di zona euro telah turun dari 2.4% menjadi hanya 0.5%.
Namun jika pembuat kebijakan ECB berharap intervensi mereka cukup untuk menggerakkan pasar ke arah yang diinginkan, mereka bisa kecewa karena euro hampir-hampir tidak terpengaruh.
Mungkin karena tidak jelas bahwa ECB bisa melakukan banyak hal untuk melemahkan matauang euro sepanjang para anggota pemerintah terus mengejar pemulihan yang di pelopori oleh ekspor.
Sampai 2012, zona euro berada pada keseimbangan dalam neraca pembayarannya dengan negara dunia yang lainnya. Tetapi sejak krisis zona euro, yang memuncak di musim panas 2012, hal ini sudah berubah. Permintaan domestic ambruk diseluruh area. Akibatnya pemerintah mengikuti model pertumbuhan Jerman, melalui ekspor.
Di tahun 2013, surplus current account zona euro telah mencapai 2.9% dari GDPnya. Porsi ini diperkirakan akan bertumbuh menjadi 3.1% pada tahun 2015, menurut IMF, dan kemudian akan bertahan di 3% sepanjang dekade berikutnya.
Surplus sebesar itu untuk ekonomi sebesar Eropa berarti menguatnya matauang.
Jadi pilihannya adalah ECB harus memompa permintaan domestik dengan membanjiri tempat matauang tunggal ini dengan uang, sehingga mendorong impor dan akibatnya mengurangi surplus current account, dalam upaya melemahkan euro atau akan gagal samasekali.

0 komentar:

Posting Komentar