FOREX ACADEMY

Forex Education and Training For Successfull Trading and Be the Expert.

FOREX ACADEMY

Forex Education and Training For Successfull Trading and Be the Expert.

FOREX ACADEMY

Forex Education and Training For Successfull Trading and Be the Expert.

FOREX ACADEMY

Forex Education and Training For Successfull Trading and Be the Expert.

FOREX ACADEMY

Forex Education and Training For Successfull Trading and Be the Expert.

Jumat, 28 Maret 2014

Mata Uang Dollar AS Menguat Dini Hari Ini

Pada pergerakan forex sesi Amerika dini hari ini ( 28 Maret ), Dollar AS secara umum menunjukkan pergerakan naik terhadap Yen Jepang setelah dibuka pada 101.90 di awal perdagangan (00.00 GMT). Pada pair USDJPY mata uang tersebut telah menguat sekitar 22. pips atau sekitar 0.21 % dan pada saat berita ini diturunkan nilai bergulir terpantau berada pada 102.12.
Sentimen positif terhadap Dollar AS nampak menguat setelah Bureau of Economic Analysis melaporkan kepada publik bahwa terjadi pertumbuhan pada ekonomi Amerika Serikat dan memberikan sinyal positif bagi pasar valas.
Perkembangan tersebut ditunjukkan dengan adanya kenaikan pada indikator fundamental Final GDP q/q yang menguat ke angka 2.6% dari nilai pada periode sebelumnya yaitu 2.4%. Adanya laporan yang menguntungkan tersebut menunjukkan kinerja yang lebih rendahdari estimasi sejumlah ekonom, yang memperkirakan akan dapat naik ke angka 2.7%. Mata uang Dollar AS terpantau bergerak positif merespon perkembangan tersebut.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan analisis fundamental forex harian kurs Dollar AS bahwa range normal Dollar/Yen pada hari ini diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 101.67 dan level resistance pada kisaran 102.30.

Kamis, 27 Maret 2014

Kurs Dollar AS Menguat Di Sesi Amerika

Dollar AS pada hari ini ( 27 Maret ) bergerak menguat terhadap mata uang utama lainnya Franc Swiss . Harga pembukaan berada pada 0.8829 di awal perdagangan (00.00 GMT), dan mata uang tersebut telah naik sekitar 18 pips atau sekitar 0.19 % dan nilai bergulir terpantau berada di 0.8847.
Sentimen positif terhadap mata uang Dollar AS nampak menguat setelah Census menyampaikan bahwa terdapat sinyal yang cukup baik pada sektor produksi di Amerika Serikat .
Perkembangan tersebut ditunjukkan dengan adanya peningkatan pada indikator ekonomi Durable Goods Orders m/m yang menguat ke angka 2.2% dari nilai pada periode sebelumnya yaitu – 1.3%. Adanya informasi yang menggembirakan tersebut menunjukkan performa yang lebih baik dari estimasi sejumlah ekonom, yang memperkirakan akan naik ke angka 1.1%. Pair USDCHF terpantau bergerak naik merespon perkembangan tersebut.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan analisis fundamental forex harian Dollar AS bahwa range normal pergerakan Dollar AS/Swissie pada hari ini diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 0.8784 dan level resistance pada kisaran 0.8876.

Kurs Dollar AS Menguat Di Sesi Amerika

Dollar AS pada hari ini ( 27 Maret ) bergerak menguat terhadap mata uang utama lainnya Franc Swiss . Harga pembukaan berada pada 0.8829 di awal perdagangan (00.00 GMT), dan mata uang tersebut telah naik sekitar 18 pips atau sekitar 0.19 % dan nilai bergulir terpantau berada di 0.8847.
Sentimen positif terhadap mata uang Dollar AS nampak menguat setelah Census menyampaikan bahwa terdapat sinyal yang cukup baik pada sektor produksi di Amerika Serikat .
Perkembangan tersebut ditunjukkan dengan adanya peningkatan pada indikator ekonomi Durable Goods Orders m/m yang menguat ke angka 2.2% dari nilai pada periode sebelumnya yaitu – 1.3%. Adanya informasi yang menggembirakan tersebut menunjukkan performa yang lebih baik dari estimasi sejumlah ekonom, yang memperkirakan akan naik ke angka 1.1%. Pair USDCHF terpantau bergerak naik merespon perkembangan tersebut.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan analisis fundamental forex harian Dollar AS bahwa range normal pergerakan Dollar AS/Swissie pada hari ini diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 0.8784 dan level resistance pada kisaran 0.8876.

Mengakhiri Kuartal Pertama Tahun 2014, Siapa Yang Untung?

Kita sedang memasuki hari-hari terakhir dari kuartal pertama 2014, yang mana hasilnya di perdagangan Forex memberi keuntungan yang campur baur. Pemikiran umumnya adalah bahwa tapering dari the Fed AS akan membuat dolar AS terus mengalami kenaikan dengan penurunan di mata uang lainnya, khususnya euro dimana ada potensi bagi ECB untuk melanjutkan program easingnya.
Namun cerita mengenai dolar AS tidak muncul seperti yang diperkirakan sebelumnya, sekarang ini posisinya hampir sama dengan posisi pada saat memulai kuartal pertama tahun 2014 ini. Tentu saja sebagian disebabkan karena lemahnya data yang disebabkan oleh cuaca yang buruk yang melanda AS sampai saat ini.
Tetapi itu bukanlah cerita keseluruhannya, sebagaimana yang dinyatakan oleh revisi penurunan pertumbuhan ekonomi di kuartal keempat 2013. Selain itu kita juga mengalami kejutan dari euro yang mengalami kenaikan lagi, bersamaan dengan sterling yang membuat performance lebih baik daripada yang diperkirakan secara umumnya.
Mengakhiri kuartal pertama dalam tahun 2014 ini, fokus masih ada pada:
  1. Klaim Pengangguran AS yang naik kurang dari yang di perkirakan pada minggu lalu menjadi 320.000, Sementara para analis memperkirakan klaim akan mencapai 327.000, Kali ini klaim pengangguran diperkirakan akan naik sedikit menjadi 326.000.
  2. Pending Home Sales AS, dimana kontrak untuk membeli rumah existing AS naik 0.1% di bulan Januari setelah penurunan 5.8 yang diakibatkan oleh badai musim dingin yang tidak biasa, cuaca yang buruk dan terbatasnya inventory, sekarang diperkirakan akan naik lagi menjadi 0.2%.
  3. Inflasi Jerman yang mengalami kenaikan di bulan Februari sebesar 0.5% yang disebabkan kenaikan harga makanan, Inflasi yang rendah memungkinkan ECB mempertahankan tingkat bunga tidak berubah, Inflasi Jerman sekarang diperkirakan akan naik hanya 0.4%.
  4. Consumer Confidence Inggris terus melemah dan telah merilis -7 poin dua kali berturut-turut, diperkirakan hanya akan ada sedikit perubahan dalam rilis yang akan datang ini.
  5. GDP final Inggris yang akan dirilis pada hari Jumat yang diperkirakan akan muncul diangka 0.7%.

Selasa, 25 Maret 2014

Dollar AS Mengalami Tekanan Di Awal Pekan

Dollar AS pada hari ini (Senin, 24 Maret, 2014 , 10:57:18 AM GMT) bergerak melemah terhadap beberapa mata uang utama. Harga pembukaan berada pada 1.1224 di awal perdagangan (00.00 GMT), mata uang tersebut telah turun sekitar -7 pips atau sekitar -0.06 % dan nilai bergulir terpantau berada di 1.1217.
Markit dijadwalkan akan mengumumkan data terkini kinerja sektor manufaktur di Amerika Serikat. Terkait dengan data yang akan dirilis ini sejumlah ekonom menduga laporan yang akan diumumkan dapat menunjukkan perkembangan yang tidak terlalu menggembirakan.
Indikator fundamental ekonomi Flash Manufacturing PMI diduga akan menunjukkan sinyal melemah dan diperkirakan dapat turun ke angka 56.6 dari nilai pada periode sebelumnya yaitu 57.1. Dollar AS terpantau bergerak melemah merespon dini perkembangan tersebut.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa range normal pergerakan pair Dollar AS/Dollar Kanada pada hari ini diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 1.1178 dan level resistance pada kisaran 1.1266.
Secara umum pada tinjauan pola major jangka panjang , mata uang pair USDCAD berada pada pola Rising Wedges. Indikator-indikator teknikal menunjukkan kenaikan momentum pada fase akhir pola bearish.
Tinjauan pada pola minor menunjukkan bahwa kurs Dollar AS berada pada pola Channelling Up. Indikator-indikator teknikal menunjukkan masih melemahnya momentum pada fase akhir tengah bullish (minor).

Dollar AS Melemah Di Sesi Amerika

Pada pergerakan forex sesi Amerika dini hari ini (25 Maret), Dollar AS secara umum menunjukkan pergerakan turun terhadap beberapa mata uang utama lainnya setelah dibuka pada 80.09 di awal perdagangan (00.00 GMT). Indeks mata uang tersebut telah turun sekitar -4 pips atau sekitar -0.05% dan pada saat berita ini diturunkan nilai bergulir terpantau berada pada 80.05.
Sentimen negatif terhadap Dollar AS nampak menguat, setelah Markit melaporkan kepada publik bahwa sektor manufaktur di Amerika Serikat menunjukkan kinerja yang melemah, kendati masih berada dalam taraf ekspansi.
Perkembangan tersebut ditunjukkan dengan adanya penurunan pada indikator fundamental Flash Manufacturing PMI yang melemah ke angka 55.5 dari nilai pada periode sebelumnya yaitu 57.1. Adanya penurunan tersebut menunjukkan kinerja yang lebih buruk dari estimasi sejumlah ekonom, yang memperkirakan hanya akan turun 56.6. Mata uang Dollar AS terpantau bergerak turun merespon perkembangan tersebut.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan analisis fundamental forex harian kurs Dollar AS bahwa range normal indeks Dollar AS pada hari ini diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 79.87 dan level resistance pada kisaran 80.41.

Senin, 24 Maret 2014

Aussie Bergerak Melemah Akibat Kontraksi Manufaktur China di Bulan Maret

Pada perdagangan hari ini mata uang aussie terpantau mengalami penurunan setelah sempat menguat pagi tadi (24/3). Aussie kembali tergerus melemah setelah rilis data HSBC Flash Manufacturing PMI di China untuk bulan Maret kembali menunjukkan terjadinya kontraksi yang bahkan memburuk dibandingkan dengan bulan Februari lalu. Manufaktur di China makin jeblok sehingga menimbulkan risika bahwa para petinggi di negara ini harus meningkatkan stimulus guna mencapai target pertumbuhan ekonominya tahun ini.
Indeks yang menggambarkan perhitungan awal kinerja sektor manufaktur menunjukkan penurunan menjadi 48.1 poin di bulan Maret ini. Angka tersebut lebih jelek dibandingkan angka perkiraan yang ada di level 48.7. Pada bulan Februari lalu angka PMI manufaktur final berada di level 48.5 poin.
Aussie terpantau mengalami penurunan disebabkan kekhawatiran melambatnya ekonomi China. Mata uang dollar Australia tersebut saat ini berada pada posisi 0.9073 dollar, mengalami penurunan tipis dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu yang ada di level 0.9080 dollar. Tadi pagi aussie sempat menguat dengan signifikan hingga mencapai ke level 0.9103 dollar.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan mata uang aussie terhadap dollar AS hari ini akan cenderung mengalami penurunan terbatas akibat data manufaktur China yang kurang baik. Mata uang tersebut diperkirakan akan bergerak pada kisaran 0.9040 – 0.9110 dollar.

Outlook Kalender Forex Eropa Minggu Ini

Outlook kalender forex Eropa minggu ini menurut Credit Agricole Corporate & Investment Bank via eFXnews adalah sebagai berikut:
Beberapa pembicara ECB diskedulkan akan berbicara minggu ini termasuk Presiden Draghi, Constancio dan Weidmann.
Composite PMI sementara zonaeuro akan bertambah menjadi 53.5 di bulan Maret, walaupun pada tingkat yang sangat rendah dalam konteks ketidakpastian karena situasi di Ukraine dan keraguan mengenai pertumbuhan Cina.
Indeks PMI sementara Jerman kemungkinan akan campuran bulan ini. PMI manufaktur Jerman kemungkinan naik sedikit menjadi 55.1 di bulan Maret, dari 54.8 di bulan Februari. Secara keseluruhan indeks komposit PMI akan naik sedikit menjadi 48.2 bertambah 0.3 poin dan masih berada dibawah 50.
Survey INSEE Perancis di bidang industri akan menunjukkan penurunan yang kecil di iklim bisnis di bulan Maret menjadi 99 dari 100 di bulan Februari.
Iklim bisnis IFO industri dan perdagangan di perkirakan akan muncul di angka 111.4 di bulan Maret setelah berada di 111.3 sebelumnya.
Inflasi CPI Inggris diperkirakan akan turun lebih jauh di bulan Januari menjadi 1.6% dari 1.9% dengan demikian masih dibawah target 2% untuk dua bulan berturut-turut.
Pandangan perkiraan lainnya yang bukan dari Credit Agricole Corporate & Investment Bank mengatakan sektor manufaktur Perancis mendekati angka 50 dan setiap pergerakan diatas ini akan sangat menarik perhatian dari pasar.
Sentimen bisnis Jerman yang mengalami kenaikan di bulan Februari menjadi 111.3 dari 110.6 di bulan Januari. Kali ini diperkirakan akan terjadi sedikit penurunan menjadi 110.9.
Inflasi di Inggris yang mengalami kejatuhan  dibulan Januari menjadi 1.9% dari 2.0% di bulan sebelumnya. Sekarang di antisipasikan akan turun kembali mejadi 1.7%.

Jumat, 21 Maret 2014

Kurs Dollar Sedikit Tetekan Di Sesi Amerika

Dollar AS dini hari ini ( 21 Maret) terpantau turun tipis terhadap Dollar Kanada . Pair USDCAD dibuka pada kisaran 1.1241 di awal perdagangan (00.00 GMT), mata uang tersebut melemah sekitar -2 pips atau sekitar -0.02 % . Nlai bergulir terpantau berada pada kisaran 1.1239.
Dollar AS terpantau menerima sedikit sentimen negatif dari investor, setelah baru saja National Association of Realtors melaporkan terjadi kinerja yang melemah pada sektor perumahan di Amerika Serikat. Padahal sebelumnya data yang dirilis ini diharapkan akan dapat menunjukkan sinyal menggembirakan.
Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya pelemahan pada indikator fundamental ekonomi Existing Home Sales yang melemah ke angka 4.60M dari nilai periode sebelumnya yaitu 4.62M. Perkembangan yang kurang menggembirakan tersebut menunjukkan kinerja yang lebih rendah dari estimasi sejumlah ekonom, yang memperkirakan akan dapat naik ke angka 4.65M. Dollar AS terpantau bergerak turun tipis merespon perkembangan tersebut.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan analisis fundamental forex harian kurs Dollar Kanada bahwa range normal USDCAD pada hari ini diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 1.1087 dan level resistance pada kisaran 1.1333.

Analisis Fundamental Pound, Dalam Pola Terdesak

Mata uang Poundsterling Inggris pada hari ini (Jum’at, 21 Maret 2014, 03:27:20 GMT) secara umum terpantau melemah sangat tipis terhadap mata uang utama Yen Jepang Dibuka pada 169.008 di awal perdagangan (00.00 GMT), mata uang tersebut telah turun sekitar -1 pips atau sekitar -0.01 % dan nilai bergulir tampak berada pada kisaran 168.998.
Office for National Statistics dijadwalkan akan mengumumkan data bulan terkini menyangkut perkembangan sektor fiskal, dimana sejumlah ekonom menduga laporan yang akan diumumkan dapat menunjukkan perkembangan yang tidak terlalu menggembirakan.
Indikator fundamental ekonomi Public Sector Net Borrowing diduga akan menunjukkan sinyalemen kurang menggembirakan dan diestimasi dapat naik ke angka 7.8B dari nilai periode lalu yaitu -6.4B. Poundsterling Inggris terpantau bergerak turun tipis merespon dini perkembangan tersebut.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan analisis fundamental forex harian kurs Pound bahwa range normal cross rate Pound/Yen pada hari ini diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 168.14 dan level resistance pada kisaran 169.78.
Secara umum pada tinjauan pola major jangka panjang, pair GBPJPY ini berada pada Channeling Up. Indikator-indikator teknikal menunjukkan kenaikan momentum dan memasuki fase akhir fase konsolidasi
Tinjauan pada pola minor menunjukkan bahwa pair GBPJPY ini berada pada pola Falling Wedges. Indikator-indikator teknikal menunjukkan adanya kenaikan momentum dan nampak berada pada fase tengah pola bearish

Kamis, 20 Maret 2014

Nilai Yuan Terus Jatuh Terhadap USD

Keputusan China untuk menekan spekulan keluar dari mata uangnya telah menyulitkan perusahaan lokal dan investor individu di negara tersebut. Tercatat, mata uang Yuan jatuh ke level terendah dalam 10 bulan terakhir terhadap dolar AS setelah selama dua pekan terakhir terus meningkat.
China sendiri meyatakan sedang berupaya untuk mengurangi jumlah uang yang mengalir ke negara itu dari investor asing yang mencari keuntungan dari kenaikan Yuan. Pemerintah melihat ini sebagai penggelembungan harga aset dan membuat perekonomian lebih rentan terhadap guncangan keuangan.
Namun, penurunan mata uang itu memiliki dampak yang lebih luas, terutama pada perusahaan-perusahaan China yang mengharapkan Yuan dapat terus menguat.
Banyak perusahaan meminjam uang untuk melakukan trading untuk mempembesar keuntungannya ketika Yuan naik. Tapi kenyataannya mereka justru mendapat kerugian besar karena jatuhnya mata uang.
“Dengan Yuan yang turun 2 persen terhadap dolar AS tahun ini, tentu ini akan merugikan banyak orang,” kata Geoff Kendrick, kepala analis mata uang Asia dari Morgan Stanley.
Beng Hong Lee, kepala analis pasar China di Deutsche Bank, mengatakan banyak klien-nya prihatin tentang depresiasi mata uang Yuan.
“Di masa lalu, ketika Yuan memiliki tren yang jelas satu arah, sangat mudah untuk mengelolanya. Tapi sekarang, dengan volatilitas dua arah, tentunya pengelolaan uang menjadi sangat sulit. China mungkin sudah menjadi pasar yang berbeda saat ini,” katanya.
Janet Chong, yang mengawasi semua produk wealth management di DBS Bank Hong Kong, mengatakan kliennya banyak yang mencari produk yang tidak tergantung pada kenaikan satu arah Yuan.
“Selalu ada konsekuensi yang tidak diinginkan atas sebuah perubahan signifikan dalam kebijakan fiskal dan moneter. Selama jangka panjang, langkah ini bisa memberikan hasil yang positif pada keseimbangan ekonomi China,” kata Adrian Miller, direktur strategi pendapatan tetap di GMP Securities, New York.
Untuk saat ini, sebagian besar kerugian tetap akan didapat para investor dan perusahaan yang belum menjual Yuan mereka. Miller mengatakan, banyak bank meminta klien mereka untuk menyiapkan lebih banyak jaminan.
“Bank juga meminta kliennya untuk merestrukturisasi investasi mereka untuk menanggapi pelemahan Yuan. Penurunan baru-baru ini mungkin tidak cukup besar untuk memicu orang meninggalkan Yuan, sebab kenaikan volatilitas dalam nilai tukar Yuan hanya memberikan jeda pada beberapa investor,” jelas Miller
Semakin lebar kisaran perdagangan, maka akan ada lebih banyak kesempatan bagi Yuan untuk terdepresiasi kembali setiap harinya.
Miller mengatakan, kerugian penurunan telah dibatasi sejauh karena nilainya masih dalam jumlah yang dapat terkontrol. Namun, banyak investor yakin Yuan akan segera kembali ke naik dalam beberapa waktu mendatang.
Untuk beberapa perusahaan, kerugian akibat nilai tukar Yuan akan diimbangi oleh keuntungan yang didapat dari mata uang yang melemah, penurunan biaya operasi, dan meningkatnya permintaan untuk ekspor.

Aussie Melemah dari 3 Bulan Tertinggi terhadap Dollar AS

Pada perdagangan pagi hari ini mata uang aussie terpantau mengalami pergerakan retreat setelah sempat menyentuh level paling tinggi dalam lebih dari tiga bulan terhadap dollar AS (19/3). Mata uang dollar Australia ini melemah seiring dengan penurunan yang terjadi di bursa-bursa saham Asia pagi hari ini.
Tadi pagi bursa-bursa saham Asia tampak mengalami kenaikan sehingga membuka jalan bagi aussie untuk melanjutkan peningkatannya. Aussie telah mengalami peningkatan selama empat sesi berturut-turut sebelum hari ini di tengah rilis data ekonomi yang membaik di Australia.
Hari ini bursa saham Asia kembali melemah jelang pengumuman hasil rapat FOMC Fed. Janet Yellen diperkirakan akan kembali melakukan pemotongan pembelian obligasi bulanan milik pemerintah.
Aussie terpantau melemah di posisi 0.9115 dollar saat ini. Aussie mengalami penurunan dibandingkan dengan penutupan perdagangannya dini hari tadi yang berada di level 0.9125 dollar. Pagi ini mata uang Australia tersebut sempat mengalami kenaikan hingga ke posisi 0.9138 dollar, tertinggi sejak tanggal 11 Desember.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan mata uang aussie terhadap dollar AS  hari ini akan cenderung mengalami pergerakan yang melemah. Mata uang ini diperkirakan akan bergerak pada kisaran 0.9080 – 0.9150 dollar.

Rabu, 19 Maret 2014

Kurs Dollar AS Menunjukkan Kenaikan Yang Cukup Stabil

Dollar AS pada hari ini (Selasa, 18 Maret 2014, 17:20:18 GMT) bergerak menguat terhadap mata uang utama Dollar Kanada . Harga pembukaan berada pada 1.10577 di awal perdagangan (00.00 GMT), dan mata uang tersebut telah naik sekitar 34 pips atau sekitar 0.31 % dan nilai bergulir terpantau berada di 1.10921.
Sentimen positif terhadap mata uang Dollar AS nampak menguat setelah Department of the Treasury menyampaikan bahwa terdapat arus modal netto yang positif kedalam perekonomian Amerika Serikat.
Perkembangan tersebut ditunjukkan dengan adanya peningkatan pada indikator ekonomi TIC Long-Term Purchases yang bertambah ke angka 7.3B dari nilai pada periode sebelumnya yaitu -45.9B. Informasi yang menggembirakan tersebut menunjukkan performa yang lebih rendah dari estimasi sejumlah ekonom, yang memperkirakan akan melemah ke angka 23.4B. Dollar AS terpantau bergerak naik merespon perkembangan tersebut.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan analisis fundamental forex harian kurs Dollar Kanada bahwa range normal USDCAD pada hari ini diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 1.1032 dan level resistance pada kisaran 1.1095.

Nilai Yuan Terus Jatuh Terhadap USD

Keputusan China untuk menekan spekulan keluar dari mata uangnya telah menyulitkan perusahaan lokal dan investor individu di negara tersebut. Tercatat, mata uang Yuan jatuh ke level terendah dalam 10 bulan terakhir terhadap dolar AS setelah selama dua pekan terakhir terus meningkat.
China sendiri meyatakan sedang berupaya untuk mengurangi jumlah uang yang mengalir ke negara itu dari investor asing yang mencari keuntungan dari kenaikan Yuan. Pemerintah melihat ini sebagai penggelembungan harga aset dan membuat perekonomian lebih rentan terhadap guncangan keuangan.
Namun, penurunan mata uang itu memiliki dampak yang lebih luas, terutama pada perusahaan-perusahaan China yang mengharapkan Yuan dapat terus menguat.
Banyak perusahaan meminjam uang untuk melakukan trading untuk mempembesar keuntungannya ketika Yuan naik. Tapi kenyataannya mereka justru mendapat kerugian besar karena jatuhnya mata uang.
“Dengan Yuan yang turun 2 persen terhadap dolar AS tahun ini, tentu ini akan merugikan banyak orang,” kata Geoff Kendrick, kepala analis mata uang Asia dari Morgan Stanley.
Beng Hong Lee, kepala analis pasar China di Deutsche Bank, mengatakan banyak klien-nya prihatin tentang depresiasi mata uang Yuan.
“Di masa lalu, ketika Yuan memiliki tren yang jelas satu arah, sangat mudah untuk mengelolanya. Tapi sekarang, dengan volatilitas dua arah, tentunya pengelolaan uang menjadi sangat sulit. China mungkin sudah menjadi pasar yang berbeda saat ini,” katanya.
Janet Chong, yang mengawasi semua produk wealth management di DBS Bank Hong Kong, mengatakan kliennya banyak yang mencari produk yang tidak tergantung pada kenaikan satu arah Yuan.
“Selalu ada konsekuensi yang tidak diinginkan atas sebuah perubahan signifikan dalam kebijakan fiskal dan moneter. Selama jangka panjang, langkah ini bisa memberikan hasil yang positif pada keseimbangan ekonomi China,” kata Adrian Miller, direktur strategi pendapatan tetap di GMP Securities, New York.
Untuk saat ini, sebagian besar kerugian tetap akan didapat para investor dan perusahaan yang belum menjual Yuan mereka. Miller mengatakan, banyak bank meminta klien mereka untuk menyiapkan lebih banyak jaminan.
“Bank juga meminta kliennya untuk merestrukturisasi investasi mereka untuk menanggapi pelemahan Yuan. Penurunan baru-baru ini mungkin tidak cukup besar untuk memicu orang meninggalkan Yuan, sebab kenaikan volatilitas dalam nilai tukar Yuan hanya memberikan jeda pada beberapa investor,” jelas Miller
Semakin lebar kisaran perdagangan, maka akan ada lebih banyak kesempatan bagi Yuan untuk terdepresiasi kembali setiap harinya.
Miller mengatakan, kerugian penurunan telah dibatasi sejauh karena nilainya masih dalam jumlah yang dapat terkontrol. Namun, banyak investor yakin Yuan akan segera kembali ke naik dalam beberapa waktu mendatang.
Untuk beberapa perusahaan, kerugian akibat nilai tukar Yuan akan diimbangi oleh keuntungan yang didapat dari mata uang yang melemah, penurunan biaya operasi, dan meningkatnya permintaan untuk ekspor.

Selasa, 18 Maret 2014

Dollar AS Menguat Jelang Pembukaan Sesi Amerika

Pada pergerakan forex malam hari ini (Senin, Maret 17, 2014 at 12:53:28 PM GMT), Dollar AS secara umum menunjukkan pergerakan naik terhadap Yen Jepang setelah dibuka pada 101.343 di awal perdagangan (00.00 GMT). Pada pair USDJPY mata uang tersebut telah menguat sekitar 30 pips atau sekitar 0.30 % dan pada saat berita ini diturunkan nilai bergulir terpantau berada pada 101.64.
Sentimen positif terhadap Dollar AS nampak menguat setelah Federal Reserve Bank of New York melaporkan kepada publik bahwa kinerja sektor manufaktur di Amerika Serikat mengalami peningkatan.
Perkembangan tersebut ditunjukkan dengan adanya kenaikan pada indikator fundamental Empire State Manufacturing Index yang menguat 5.6 dari nilai pada periode sebelumnya yaitu 4.5. Adanya laporan yang menguntungkan tersebut menunjukkan kinerja yang lebih rendah dari estimasi sejumlah ekonom, yang memperkirakan akan dapat naik ke angka 6.6. Mata uang Dollar AS terpantau bergerak positif merespon perkembangan tersebut.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan analisis fundamental forex harian kurs Dollar AS bahwa range normal Dollar/Yen pada hari ini diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 101.08 dan level resistance pada kisaran 101.72.

Kurs Dollar Lesu Di Sesi Amerika

Pergerakan Dollar AS dini hari ini (18 Maeret) terpantau turun, dan mata uang tersebut terpantau terdesak Dollar Kanada setelah dibuka pada 1.1094 di awal perdagangan (00.00 GMT) sekitar -42 pips atau sekitar -0.38 %. Nilai bergulir terpantau berada pada 1.10521.
Dollar AS terpantau menerima sentimen negatif dari investor, setelah baru saja National Association of Home Builders (NAHB) menyampaikan kepada publik bahwa terdapat sinyal pelemahan kinerja sektor perumahan di Amerika Serikat.
Perkembangan itu ditunjukkan dengan adanya penurunan pada indikator fundamental ekonomi NAHB Housing Market Index yang turun ke angka 47 dari nilai pada periode sebelumnya yaitu 46. Pengumuman negatif tersebut menunjukkan kinerja yang lebih rendah dari harapan sejumlah ekonom, yang memperkirakan akan dapat naik ke angka 50. Mata uang Dollar AS terpantau bergerak turun merespon perkembangan tersebut.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan analisis fundamental forex harian kurs Dollar Kanada bahwa range normal USDCAD pada hari ini diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 1.1074 dan level resistance pada kisaran 1.1112.

Senin, 17 Maret 2014

Merosot Lagi, Dollar AS Mencari Bottom

Indeks Dollar AS pada perdagangan minggu ini ( 10 – 15 Maret ) secara umum terpantau menunjukkan tren melemah terhadap beberapa mata uang utama lainnya. Pergerakan indeks Dollar AS setelah dibuka pada kisaran 79.66 di awal minggu perdagangan telah turun sekitar -26 pips atau sekitar -0.32 % dan ditutup pada kisaran 79.4.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa melemahnya mata uang Dollar AS pada minggu ini terkait dengan laporan dari Department of Labor mengumumkan kepada publik bahwa terdapat sinyal yang kurang menggembirakan pada sektor produksi Amerika Serikat. Hal tersebut ditandai dengan melemahnya indeks harga produsen di negara ini.
Perkembangan tersebut ditunjukkan dengan adanya pelemahan pada indikator fundamental ekonomi PPI m/m yang melemah ke angka – 0.1% dari nilai pada periode sebelumnya yaitu 0.2%. Penurunan tersebut menunjukkan performa yang lebih buruk dari estimasi sejumlah ekonom, yang memperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan 0.2%.
Adapun pada perdagangan pada minggu mendatang ( 17 – 22 Maret ), range normal pergerakan indeks Dollar AS mingguan diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 79.13 lalu kemudian di 78.86. Sedangkan level resistance pada kisaran 79.8 kemudian pada 80.2.
Pergerakan mata uang ini diperkirakan akan dipengaruhi oleh beberapa rilis data ekonomi yang diantaranya adalah : Existing Home Sales, Philly Fed Manufacturing Index.

Outlook Kalender Forex Eropa Minggu Ini

Outlook kalender forex Eropa minggu ini menurut Credit Agricole Corporate & Investment Bank via eFXnews adalah sebagai berikut:
Inflasi zona euro di bulan Februari akan muncul di 0.7%, berarti revisi turun 0.1% dari estimasi sementara yang dikeluarkan oleh Eurostat pada akhir Februari.
Sangat mungkin terjadi penyesuaian turun di dalam perkiraan indeks ZEW Jerman pada bulan ini, meskipun kondisi sekarang bisa membaik pada saat yang bersamaan.  
Pada tanggal 19 Maret, kanselir Osborne akan mempresentasikan budget Inggris untuk tahun fiskal 2014/15 bersamaan dengan outlook ekonomi dan fiskal dua tahunan dari the Office for Budget Responsibility. The OBR telah memperkirakan akan ada penurunan dalam peminjaman menjadi GBP111.2 miliar. Namun kelihatannya akan lebih turun lagi dari yang diperkirakan oleh the OBR menjadi GBP110 miliar.
Notulen MPC Inggris kemungkinan akan mengumumkan hasil pemungutan suara yang tidak berubah pada pertemuan bulan Maret, dengan semua anggota komite telah memberikan suara untuk status quo.
Sementara itu tingkat pengangguran di perkirakan akan stabil di 7.2% dalam tiga bulan sampai bulan Januari, dekat namun tetap masih diatas ambang batas 7%, dan tingkat perhitungan klaim tidak berubah di 3.6%.
Sementara perkiraan umumnya adalah sebagai berikut:
Data inflasi dari Consumer Price Indeks kemungkinan akan naik ke 0.8%. Sentimen ekonomi ZEW Jerman diperkirakan akan turun menjadi 52.3. Dan Sentimen ekonomi ZEW zona euro juga akan turun ke 67.3. Surplus Current Account dari zona euro diperkirakan akan mengalami kontraksi menjadi 18.4 miliar. Dan Consumer Confidence dari Zona Euro diperkirakan akan membaik ke -12.

Kamis, 13 Maret 2014

Aussie Bergerak Maju Kencang Didukung Kinerja Positif Sektor Tenaga Kerja Australia

Mata uang aussie terhadap dollar AS terpantau mengalami peningkatan yang signifikan pagi ini (13/3). Aussie terpantau menguat setelah rilis tiga data dari Australia menunjukkan kondisi yang mengesankan, terutama yang berasal dari sektor tenaga kerja.
Data mengenai MI inflation expectation menunjukkan angka 2.1 persen di bulan Februari lalu, mengalami penurunan dibandingkan data untuk bulan Januari yang berada di level 2.3 persen. Sementara itu data employment change atau pertumbuhan tenaga kerja menunjukkan hasil yang mengesankan. Terjadi penambahan tenaga kerja sebesar 47.3K di bulan Februari. Kenaikan ini jauh melampaui estimasi sebesar 15.3K.
Tingkat pengangguran tampak masih cukup terkendali. Angka pengangguran tetap di level 6.0 persen, sama dengan pengangguran di bulan Januari lalu.
Hari ini aussie terpantau mengalami kenaikan tajam ke posisi 0.9060 dollar. Aussie menguat dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan dini hari tadi yang berada di level 0.8986 dollar. Posisi aussie hari ini berada di level paling tinggi sejak tanggal 7 Maret yang lalu.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar aussie terhadap dollar AS hari ini akan cenderung mengalami kenaikan lanjutan. Mata uang ini diperkirakan akan bergerak pada kisaran 0.9030 – 0.9090 dollar.

Yen Bergerak Naik 3 Hari Berturut-turut oleh Maraknya Permintaan Aset Safe Haven

Mata uang yen Jepang terhadap dollar AS terpantau mengalami peningkatan yang signifikan pagi ini (13/3). Yen terpantau menguat untuk tiga hari berturut-turut terhadap dollar jelang laporan dari Amerika Serikat dan China hari ini yang diperkirakan bakal menunjukkan potensi melambatnya pertumbuhan ekonomi di kedua negara dengan ekonomi terbesar di dunia tersebut.
Permintaan terhadap asset berupa mata uang safe haven seperti yen dan swissie tampak mengalami peningkatan sejak kemarin. Anjloknya harga komoditas menyebabkan pasar saham juga berguguran.
Laporan hari ini diperkirakan akan menjukkan bahwa industrial production di China bulan Februari lalu mengalami perlambatan pertumbuhan menjadi 9.5 persen. Sedangkan data penjualan eceran di Amerika Serikat pada bulan Februari diperkirakan akan menunjukkan angka 0.2 persen. Klaim pengangguran diprediksi naik 7,000 orang menjadi 330,000.
Hari ini yen terpantau mengalami kenaikan tajam ke posisi 102.67 per dollar. Mata uang yen menguat dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan dini hari tadi yang berada di level 102.75 per dollar. Posisi yen kemarin berada di level paling tinggi sejak tanggal 6 Maret yang lalu.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar yen terhadap dollar AS hari ini akan cenderung mengalami kenaikan lanjutan. Mata uang ini diperkirakan akan bergerak pada kisaran 102.30 – 103.10 per dollar.

Rabu, 12 Maret 2014

Aussie Melempem Akibat Rilis Data Jelek, Bursa Asia yang Bearish

Pada sesi perdagangan hari ini mata uang dollar Australia atau aussie terpantau melanjutkan pelemahannya terhadap dollar AS (12/3). Aussie tampak mengalami penurunan untuk empat sesi berturut-turut sejak Jumat lalu setelah para pelaku pasar di Asia membuang asset berisiko seperti saham. Pagi ini bursa-bursa saham di kawasan Asia mengalami “kode merah.”
Mata uang aussie yang dianggap sebagai instrument yang berisiko menjadi buangan bagi para investor. Mata uang safe haven kembali menjadi incaran para pelaku pasar. Kekhawatiran mengenai melambatnya ekonomi China dan krisis di Crimea yang belum kunjung usai membuat saham seolah menjadi investasi “beracun” untuk saat ini.
Sementara itu dari dalam negeri sendiri rilis data pinjaman rumah untuk bulan Januari menunjukkan kondisi yang stagnan. Kondisi ini lebih buruk dibandingkan dengan estimasi yang mengharapkan terjadi kenaikan sebesar 0.8 persen.
Hari ini aussie terpantau berada pada posisi 0.8962 dollar AS. Mata uang Australia tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangannya sebelumnya yang berada di level 0.8977 dollar. Hari ini aussie sempat melemah ke posisi 0.8947 dollar, paling rendah sejak tanggal 5 Maret lalu.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan mata uang aussie pagi ini akan cenderung mengalami penurunan terbatas. Mata uang ini diperkirakan akan bergerak pada kisaran 0.8930 – 0.9000 dollar.

Euro Melemah Tipis, Secara Umum Masih Berada dalam Trend Bullish terhadap Dollar AS

Mata uang euro terpantau cenderung mengalami penurunan meskipun terbatas terhadap dollar AS (12/3). Mata uang masih bergerak dalam trend bullish terhadap dollar di tengah keyakinan para pelaku pasar mengenai membaiknya kondisi ekonomi di kawasan euro. Akan tetapi krisis Crimea yang berlarut-larut membuat kenaikan euro tertahan.
Mata uang ini masih berada di kisaran paling tinggi dalam 2.5 tahun belakangan terhadap dollar AS. Para pelaku pasar menantikan rilis data industrial production bulan Januari lalu. Output industry diperkirakan akan menunjukkan kenaikan sebesar 0.5 persen di bulan Januari setelah di bulan Desember sebelumnya membukukan penurunan sebesar 0.7 persen.
Hari ini euro terpantau berada pada posisi 1.3854 dollar. Euro melemah tipis dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan sebelumnya yang berada di level 1.3860 dollar. Posisi euro kemarin sempat melemah hingga ke level 1.3834 dollar, terendah sejak tanggal 6 Maret yang lalu.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan mata uang euro pagi ini akan cenderung mengalami penurunan terbatas. Mata uang ini diperkirakan akan bergerak pada kisaran 1.3400 – 1.3500 dollar.

Selasa, 11 Maret 2014

Outlook Kalender Forex AS Minggu Ini

Outlook kalender forex AS minggu ini menurut Credit Agricole Corporate & Investment Bank via eFXnews adalah sebagai berikut:
Penjualan ritel kemungkinan akan naik 0.2% di bulan Februari sejalan dengan penjualan mobil yang lebih kuat. Diluar mobil diperkirakan kenaikan dalam penjualan ritel adalah sebanyak 0.1%. Penjualan unit kendaraan bermotor naik 0.7% dibulan Februari menjadi 15.3 juta unit, yang diperkirakan akan menambah angka penjualan ritel.
Diperkirakan akan terjadi kenaikan 0.2% di Producer Price Index di bulan Februari bersamaan dengan kenaikan 0.1% di Producer Price Index inti. Ini adalah rilis yang kedua dari Producer Price Index dengan menggunakan metodologi permintaan final yang baru.
Survei pendahuluan Sentimen Konsumen dari Universitas Michigan di bulan Maret diperkirakan akan naik 0.4 poin menjadi 82.0. Indikator keyakinan konsumen mingguan membaik memasuki bulan Maret, dengan indeks Bloomberg Consumer Comfort untuk minggu yang berakhir tanggal 2 Maret menunjukkan level yang terkuat sejak permulaan bulan Januari. Harga gasoline yang naik lebih tinggi bisa jadi membebani sentiment, tetapi indeks saham telah bergerak lebih tinggi sejak akhir bulan Februari, yang kemungkinan mendorong outlook konsumen pada permulaan bulan.    
Ferli/ Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research

Poundsterling Masih Bergerak Melemah Akibat Kekhawatiran Terhambatnya Pemulihan Ekonomi Inggris

Pada perdagangan hari ini nilai tukar mata uang poundsterling Inggris terpantau mengalami pergerakan yang masih cenderung melemah (11/3). Mata uang ini berpotensi untuk melanjutkan penurunannya kemarin setelah adanya komentar yang kurang mengenakkan mengenai penguatan poundsterling yang diutarakan oleh salah satu petinggi bank sentral Inggris.
Kenaikan poundsterling yang terjadi dengan cukup solid sejak Juli tahun 2013 lalu telah menimbulkan ketegangan terhadap ekonomi Inggris. Deputi Gubernur Bank of England Charlie Bean mengatakan bahwa jika poundsterling mengalami kenaikan yang terus-menerus pemulihan ekonomi di Inggris yang sedang terjadi saat ini bisa terhambat.
Hari ini poundsterling bergerak terbatas setelah pada perdagangan kemarin anjlok tajam. Poundsterling saat ini berada pada posisi 1.6641 dollar. Posisi poundsterling mengalami penurunan tipis dibandingkan dengan penutupan perdagangan dini hari tadi yang ada di level 1.6644 dollar. Kemarin poundsterling mengalami penurunan hingga ke level 1.6622 dollar, posisi paling rendah sejak tanggal 27 februari lalu.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar mata uang poundsterling terhadap dollar AS pagi ini akan cenderung masih melanjutkan penurunan meskipun mulai masuk ke dalam fase konsolidasi. Mata uang poundsterling akan bergerak pada kisaran 1.6610 – 1.6680 dollar.

Jumat, 07 Maret 2014

Dollar AS Melemah Di Sesi Amerika

Dollar AS dini hari ini ( 07 Maret) terpantau turun terhadap Dollar Kanada . Dibuka pada kisaran 1.103 di awal perdagangan (00.00 GMT), mata uang tersebut melemah sekitar -47 pips atau sekitar -0.42 % dan nilai bergulir terpantau berada pada kisaran 1.0983.
Dollar AS terpantau menerima sentimen negatif dari investor, setelah Census Bureau melaporkan bahwa terdapat sinyalemen pelemahan pada sektor industri di Amerika Serikat. Pesanan terhadap produksi pabrikan di AS dilaporkan menunjukkan kontraksi.
Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya sinyal negatif pada indikator fundamental ekonomi Factory Orders m/m yang menunjukkan kontraksi – 0.7% dari nilai periode sebelumnya yaitu -0.02%.
Perkembangan yang kurang menggembirakan tersebut menunjukkan kinerja yang lebih buruk dari estimasi sejumlah ekonom, yang memperkirakan akan dapat membaik ke angka – 0.4%. Dollar AS terpantau bergerak negatif merespon perkembangan tersebut.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan analisis fundamental forex harian kurs Dollar Kanada bahwa range normal USDCAD pada hari ini diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 1.0999 dan level resistance pada kisaran 1.1089.

Apakah Emas Akan Berhenti Berperan Sebagai Uang?

Apakah Emas Akan Berhenti Berperan Sebagai Uang?
Cullen Roche dari Pragmatic Capitalism dot com memberikan pandangannya yang controversial dalam hal keuangan bahwa suatu saat emas akan dianggap hanya sebagai komoditas biasa seperti komoditas lainnya dan bukan suatu bentuk uang. Alasannya adalah sederhana – dia berpikir era uang dalam bentuk fisik sudah lama ketinggalan dibelakang dan uang pada masa yang akan datang akan berbentuk uang elektronik yang fungsi utamanya adalah sebagai pencatatan rekening dan medium pertukaran. Hal ini berarti kebutuhan untuk emas fisik sebagai bentuk uang kemungkinan akan berhenti atau paling tidak akan berkurang banyak di waktu yang akan datang.
Apa pandangan terhadap emas saat ini?
  • Emas pastinya suatu bentuk uang karena dipandang sebagai medium pertukaran.
  • Emas tidak sepenuhnya suatu bentuk uang karena tidak bisa digunakan secara luas.
  • Emas pastinya adalah komoditas, tetapi ide emas sebagai uang masih ada.
  • Harga emas dipercaya oleh banyak orang karena sering dianggap sebagai suatu bentuk uang.
Tetapi hal yang menarik telah terjadi atas emas dalam 30 bulan terakhir ini. Emas mulai berperilaku banyak seperti komoditas tua lainnya. Pada kenyataannya, kepercayaan orang terhadap emas telah banyak berkurang. Sebagaimana yang sering disebutkan dalam berita-berita dari Bloomberg.
Jika kita melihat pada indeks CRB dan harga emas kelihatan adanya korelasi yang tinggi.

Kamis, 06 Maret 2014

Yen Melemah ke Level Terendah dalam 2 Minggu

Mata uang yen Jepang mengalami penurunan yang signifikan (6/3). Mata uang Jepang ini melemah ke posisi paling rendah dalam dua minggu terhadap dollar AS. Turunnya minat terhadap mata uang safe haven terjadi setelah para diplomat dari Russia dan Amerika Serikat melakukan pertemuan di Paris untuk mencoba mencari jalan damai dalam isu yang berkaitan dengan krisis di Ukraina.
Yen melemah terhadap 16 rival utamanya setelah adanya kabar bahwa Menteri Luar Negeri Russia Sergei Lavrov mengatakan bahwa pemerintah Ukraina yang didukung negara-negara barat tidak lagi memiliki pengaruh di Crimea. Lavrov akan bertemu dengan Menlu AS John Kerry di Paris untuk pertama kalinya sejak pasukan Russia mengambil alih Crimea.
Potensi perundingan damai membuat ketegangan geopolitik di Ukraina tersebut mereda. Kondisi ini membuat yen yang merupakan mata uang safe haven yang diminati saat terjadi konflik, mereda.
Hari ini yen terpantau berada pada posisi 102.63 per dollar. Yen mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangannya dini hari tadi yang ada di level 102.29 per dollar. Hari ini yen terpantau berada pada posisi paling rendah sejak tanggal 21 Februari lalu.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan mata uang yen terhadap dollar hari ini akan cenderung bergerak dalam pola melemah. Mata uang Jepang ini diperkirakan akan bergerak pada kisaran 102.30 – 102.90 per dollar.
Ika Akbarwati/ Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research 

Poundsterling Terkoreksi; Pasar Nantikan Pengumuman Kebijakan Moneter dan Suku Bunga BOE

Pada perdagangan hari Kamis ini mata uang poundsterling Inggris terpantau mengalami koreksi (6/3). Poundsterling bergerak retreat setelah sempat mengalami kenaikan pada perdagangan kemarin. Hari ini para pelaku pasar menantikan pengumuman fasilitas pembelian asset dan suku bunga acuan dari bank sentral Inggris.
Diperkirakan Bank of England masih akan mempertahankan kebijakan moneter dan suku bunga acuan pada pertemuan bulan ini. Kemarin poundsterling mengalami peningkatan yang tajam setelah laporan PMI jasa Inggris mengalami ekspansi di bulan Februari lalu. Kondisi ini menunjukkan bahwa ekonomi Inggris sedang berada dalam momentum menguat.
Hari ini poundsterling terpantau berada pada posisi 1.6708 dollar. Posisi mata uang Inggris tersebut mengalami penurunan tipis dibandingkan dengan penutupan perdagangan dini hari tadi yang ada di level 1.6722 dollar. Sterling berada dalam pola sideways sejak tanggal 17 Februari yang lalu.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan mata uang poundsterling terhadap dollar hari ini akan cenderung bergerak dalam pola melemah. Mata uang dari Inggris ini diperkirakan akan bergerak pada kisaran 1.6680 – 1.6740 dollar.

Rabu, 05 Maret 2014

Dollar AS Menguat Di Sesi Amerika

Pergerakan Dollar AS hari ini ( 05 Maret ) terpantau naik, dan mata uang tersebut terpantau menekan Dollar Kanada setelah dibuka pada 1.1075 di awal perdagangan (00.00 GMT). Dollar AS naik sekitar 31 pips atau sekitar 0.27% dan nilai bergulir terpantau berada pada 1.1106.
Dollar AS terpantau menerima sentimen positif dari investor, setelah baru saja Investor’s Business Daily (IBD), TechnoMetrica Institute of Policy and Politics (TIPP); menyampaikan kepada publik bahwa terdapat kenaikan tingkat optimisme ekonomi di AS.
Perkembangan itu ditunjukkan dengan adanya kenaikan pada indikator fundamental ekonomi IBD/TIPP Economic Optimism yang naik 45.1 dari nilai pada periode sebelumnya yaitu 44.9. Pengumuman positif tersebut menunjukkan kinerja yang lebih rendah dari harapan sejumlah ekonom, yang memperkirakan akan dapat naik ke angka 45.6. Mata uang Dollar AS terpantau bergerak menguat merespon perkembangan tersebut.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan analisis fundamental forex harian kurs Dollar Kanada bahwa range normal USDCAD pada hari ini diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 1.1015 dan level resistance pada kisaran 1.1134 .

Outlook Kalender Forex AS Minggu Ini

Outlook kalender forex AS minggu ini adalah sebagai berikut:
Manufaktur AS di bulan Februari berkembang lebih cepat dari yang di proyeksikan suatu tanda industri mulai berhasil mengatasi gangguan cuaca dibanyak tempat di AS. ISM manufaktur indeks naik ke 53.2 dari bulan sebelumnya di 51.3 sedangkan diproyeksikan akan mengalami penurunan ke 51.0.
Penjualan kendaraan AS dibulan Februari sebesar 15.34 juta, naik 1.8% dari bulan lalu sebesar 15.16 juta, sesuai dengan yang diperkirakan.
Produktifitas Nonfarm di kuartal ke empat kemungkinan akan mengalami revisi turun 1.5 poin menjadi 1.7%.
Factory Order kemungkinan akan turun 0.4% di bulan Januari karena turunnya order durable goods.
Defisit perdagangan diperkirakan akan membesar di bulan Januari menjadi USD39.5 miliar dari sebelumnya sebesar USD38.7 miliar
Penambahan belanja dan pendapatan pribadi swasta kemungkinan sudah melemah di bulan Januari menjadi tinggal 0.1% baik di belanja maupun pendapatan pribadi swasta.
Ferli/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research

Selasa, 04 Maret 2014

Euro Melemah 2 Hari Berturut-turut Akibat Ekskalasi Krisis di Crimea

Mata uang euro bergerak melemah lagi pada perdagangan di Asia pagi ini (4/3). Mata uang ini tampak bergerak turun untuk dua hari berturut-turut terhadap rival utamanya, dollar AS. Euro berada di posisi paling rendah dalam lima hari belakangan terhadap dollar setelah Ukraina mengatakan bahwa Russia mengancam akan mendatangkan kapal perang ke Crimea.
Presiden Russia Vladimir Putin menegaskan bahwa Russia memiliki hal untuk melakukan invasi terhadap negara tetangganya tersebut seiring dengan meningkatnya krisis. Para anggota dewan di Amerika Serikat telah menyerukan sanksi terhadap Russia atas tindakannya tersebut.
Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry dikabarkan akan mengunjungi Ukraina untuk berusaha mendamaikan kedua negara tersebut. Para petinggi Eropa juga sudah bersiap untuk memfasilitasi kemungkinan perundingan damai antara Moskow dan Kiev.
Hari ini euro berada pada posisi 1.3730 dollar. Mata uang tunggal dari 18 negara di Eropa ini mengalami penurunan dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan dini hari tadi yang ada di level 1.3726 dollar. Hari ini mata uang ini melemah hingga mencapai posisi 1.3721 dollar, posisi paling rendah sejak tanggal 27 Februari lalu.
Hari ini mata uang euro diperkirakan akan mengalami pelemahan lanjutan meskipun terbatas. Diperkirakan untuk hari ini mata uang ini akan bergerak pada kisaran 1.3690– 1.3760 dollar.

Poundsterling Melemah ke 5 Hari Terendah terhadap Dollar AS

Mata uang poundsterling bergerak melemah lagi pada perdagangan di Asia pagi ini (4/3). Mata uang Inggris ini tampak bergerak turun untuk dua hari berturut-turut terhadap rival utamanya, dollar AS. Poundsterling berada di posisi paling rendah dalam lima hari belakangan terhadap dollar setelah Ukraina mengatakan bahwa Russia mengancam akan mendatangkan kapal perang ke Crimea.
Presiden Russia Vladimir Putin menegaskan bahwa Russia memiliki hal untuk melakukan invasi terhadap negara tetangganya tersebut seiring dengan meningkatnya krisis. Para anggota dewan di Amerika Serikat telah menyerukan sanksi terhadap Russia atas tindakannya tersebut.
Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry dikabarkan akan mengunjungi Ukraina untuk berusaha mendamaikan kedua negara tersebut. Para petinggi Eropa juga sudah bersiap untuk memfasilitasi kemungkinan perundingan damai antara Moskow dan Kiev.
Hari ini poundsterling berada pada posisi 1.6649 dollar. Mata uang ini mengalami penurunan dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan dini hari tadi yang ada di level 1.6666 dollar. Hari ini mata uang poundsterling melemah hingga mencapai posisi 1.6641 dollar, posisi paling rendah sejak tanggal 27 Februari lalu.
Hari ini mata uang poundsterling diperkirakan akan mengalami pelemahan lanjutan meskipun terbatas. Diperkirakan untuk hari ini mata uang ini akan bergerak pada kisaran 1.6620 – 1.6680 dollar.
Ika Akbarwati/ Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research 

Senin, 03 Maret 2014

Analisis Fundamental Pound, Menguat Di Pembukaan Pasar

Poundsterling Inggris hari ini (Senin, 3 Maret 2014, 03:12:04 GMT) menguat setelah dibuka di 169.54 pada awal perdagangan (00.00 GMT) dan telah naik sekitar + 29 pips atau sekitar + 0.17%. Nilai bergulir tampak berada pada 169.83.
Mata uang Poundsterling Inggris terpantau bergerak positif menjelang pengumuman Markit mengenai perkembangan terakhir sektor manufaktur. Sejumlah ekonom memperkirakan akan adanya perkembangan positif pada sektor ini.
Indikator fundamental ekonomi Manufacturing PMI diperkirakan akan memberikan gambaran yang cukup baik dan diduga akan mengalami kenaikan ke angka 56.9 dari nilai pada periode sebelumnya yaitu 56.7. Poundsterling Inggris terpantau bergerak terapresiasi merespon dini perkembangan tersebut.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan analisis fundamental forex harian kurs Pound bahwa range normal GBPJPY pada hari ini diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 169.18 dan level resistance pada kisaran 171.33.
Secara umum pada tinjauan pola major jangka panjang, pair GBPJPY ini berada pada Channeling Up. Indikator-indikator teknikal menunjukkan kenaikan momentum dan memasuki fase akhir fase konsolidasi
Tinjauan pada pola minor menunjukkan bahwa pair GBPJPY ini berada pada pola Ascending Triangle. Indikator-indikator teknikal menunjukkan adanya kenaikan momentum dan nampak berada pada fase tengah pola bullish.

Forex Harian Euro, Naik Tipis

Setelah pada perdagangan kemarin bergerak naik, Euro pada hari ini (Senin, 3 Maret 2014, 03:28:49 GMT) menguat terhadap mata uang utama lainnya. Dibuka pada 139.60 di awal perdagangan (00.00 GMT), mata uang tersebut telah mendesak mata uang utama lainnya sekitar 8 pips atau sekitar 0.06 % dan nilai bergulir tampak berada di kisaran 139.68.
Mata uang Euro terpantau bergerak positif menjelang pengumuman Markit mengenai perkembangan terakhir di sektor manufaktur Italia. Sejumlah ekonom mengharapkan adanya perkembangan yang cukup baik pada sektor ini.
Indikator fundamental ekonomi Italian Manufacturing PMI diperkirakan akan menunjukkan kinerja yang baik dan indikator diperkirakan dapat meningkat ke angka 53.7 dari nilai pada periode sebelumnya yaitu 53.1. Kurs Euro terpantau bergerak positif merespon dini perkembangan tersebut.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan analisis fundamental forex harian kurs Euro bahwa range normal mata uang Euro pada hari ini diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 139.12 dan level resistance pada kisaran 141.44.
Secara umum pada tinjauan pola major jangka panjang , mata uang Euro berada pola Channelling Up. Indikator-indikator teknikal menunjukkan momentum dan volatilitas yang stabil berada pada fase pertengahan bullish.
Tinjauan pada pola minor menunjukkan bahwa kurs Euro berada pada pola Channelling Up. Indikator-indikator teknikal menunjukkan adanya pelemahan momentum dan memasuki fase tengah bullish (minor) .